Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Patroli Bersih

Patroli kebersihan dibentuk di Padang untuk menunjang program 3k (kebersihan, keindahan dan ketertiban). Fasilitas kebersihan belum dapat mengatasi sampah sekitar 192 m3/hari.

12 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOAL sampah di kota Padang masih saja mengganjel mata. Bulan Januari yang silam misalnya kesimpulan macam itu makin menjauh. Di mana-mana terutama di kawasan pasar sampah makin rata menyebar dan itu tampaknya memang tak terelakkan. Sebab lagi musim buah-buahan. Meski begitu program 3 k (kebersihan, keindahan dan ketertiban) yang dicanangkan sejak tahun 1974 yang silam bukan tak jalan "Justru kini makin ditingkatkan dengan membentuk patroli kebersihan", kata jubir Balaikota Dhermawan Ilias. Jika begitu apalagi soalnya? "Disiplin sosial masih longgar", begitu jubir tadi melanjutkan. Pasal kebersihan kota Padang memang tak cuma dilaksanakan dalam praktek. Tapi juga dengan melalui teori-teori. Yang terakhir ini tentu saja berkaitan dengan jumlah penduduk kota. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 ribu orang diperkirakan sampah masih akan tersisa sebanyak 192 m3 per hari. Untuk pengangkutan sampah sebanyak itu dikerahkan 24 trip truk yang beroperasi dari satu tong ke tong yang lain. Tapi apa boleh buat mesti sudah punya teori macam itu kebersihan yang diidamkan tak terlihat sepenuhnya dalam praktek. Fasilitas yang kurang juga disebut sebagai alasan lain. Misalnya truk yang ada kini cuma 9 buah, padahal yang paling ideal 20 buah Dan ini dituturkan Kepala Dinas Kebersihan. Lalu gerobak sorong yang cuma 10 perlu ditambah 5 lagi. Kemudian pula becak pengangkut yang cuma 12 buah, seharusnya tiga kali dari jumlah itu. Tapi soal tenaga lapangan tak menonjol sebagai alasan yang bisa menjadi sebab pula. Dan tenaga kerja ini ada sebanyak 262 orang termasuk 49 orang untuk tugas di pertamanan. Mudah-Mudahan Para pekerja sebanyak itu beroperasi pada jalan sepanjang 28,5 km yang terdapat di dalam kota. Belum termasuk dalam gang sempit di pasar Jawa Padang. Fihak Balaikota membayangkan betapa mahalnya biaya pembersihan sebuah jalan yang sampahnya perlu disedot sampai 3 kali sehari. Misalnya jalan Moh. Yamin yang memerlukan 6 tenaga dengan upah a Rp 150. Dengan tiga kali berarti biaya adalah sebanyak Rp 2.700. Berarti biaya jalan itu saja merampas anggaran yang tak kurang dari Rp 81 ribu per bulan. "Bayangkan berapa besarnya biaya anggaran rutin yang perlu ditutup", kata jubir itu tadi. Apalagi itu jika dikalikan per tahun. Tetapi pasal anggaran rutin kota Padang untuk kebersihan ini tampaknya juga menaik dari tahun ke tahun. Jika tahun 1972/1973 baru berkisar pada Rp 24 juta, maka 4 tahun kemudian menaik menjadi Rp 68,5 juta. Adakah liwat patroli upaya menuju kebersihan akan tercapai? "Kita coba dan mudah-mudahan", kata Dhermawan. Yang jelas regu patroli kini memang lagi asyik berkeliling dengan kendaraan khusus. Buat warga kota Padang tampang para petugas itupun sudah jelas. Sebab petugas patroli liwat dengan topi lebar yang menutup kepalanya. Dan si topi lebar seperti tekad mereka akan menyapa warga kota yang tidak juga mengindahkan ketentuan kebersihan. Tentu saja jika petugas tadi menangkap basah warga kota yang serampangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus