Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Jarum jam dinding di bengkel sepeda motor itu baru menunjukkan pukul 11.45 saat sejumlah pemuda terlihat keluar dari gerbang pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), pabrik perakitan mobil Esemka, yang berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang jam segini jadwalnya karyawan PT SMK dan anak-anak magang itu makan siang,” kata Ipung, seorang pelanggan di bengkel yang terletak di sisi timur pabrik PT SMK itu kepada Tempo pada Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ipung mengatakan, ada tiga warung makan di luar kawasan PT SMK yang dikelola warga setempat untuk melayani para karyawan dan pelajar yang magang di pabrik yang disebut sebagai tempat perakitan mobil Esemka itu. “Biaya makannya ditanggung perusahaan. Jadi mereka tinggal menukarkan kupon saja,” kata warga Desa Senting (berbatasan dengan Desa Demangan), Kecamatan Sambi itu.
Baca: Mobil Esemka Akan Diluncurkan, Hendropriyono Tinjau Pabrik PT SMK
Ipung mengaku tidak tahu secara pasti sejak kapan para karyawan dan pelajar magang itu mulai beraktivitas di pabrik PT SMK. “Sepertinya belum lama kok. Mereka rata-rata dari wilayah Solo Raya (eks-Karesidenan Surakarta). Kalau jumlah totalnya mungkin ada sekitar 100 orang,” kata lelaki berumur 40-an tahun itu.
Menurut informasi yang diperoleh Ipung, karyawan di PT SMK mendapatkan honor sesuai dengan Upah Minimum Kerja (UMK) di Boyolali, yaitu berkisar Rp 1,5 juta - Rp 1,6 juta. “Tapi secara persisnya saya kurang tahu karena tidak ada (karyawan ataupun pelajar magang) yang dari Desa Senting,” kata Ipung.
Dari pantauan Tempo, hanya sebagian kecil dari pemuda itu yang mengenakan seragam resmi PT SMK yang berlengan panjang. Seragam PT SMK didominasi warna biru terang dengan bagian bahu serta lengan berwarna oranye. Pada bagian punggungnya tertera lambang PT SMK.
Baca: Mobil Esemka Akan Meluncur, Begini Situasi Pabriknya di Boyolali
Sedangkan mayoritas pemuda lainnya mengenakan seragam praktek kerja lapangan (PKL). Dari seragam PKL yang dikenakan, diketahui bahwa para pemuda itu masih berstatus pelajar dari sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri maupun swasta di Boyolali dan Kota Solo. Ada pula sebagian yang mengenakan seragam PKL dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Solo.
Dengan berboncengan sepeda motor, mereka menuju sebuah warung semi permanen yang berada di sisi barat pabrik. Setelah selesai makan, mereka segera kembali ke pabrik. “Kalau salat Dzuhur mereka juga ke Masjid Al Falah (sekitar 200 meter di timur gerbang pabrik, masuk wilayah Desa Senting). Sebab, masjid di dalam pabrik belum selesai dibangun,” kata Ipung.
Baca: Sejumlah Mobil Esemka Jenis Pikap Terparkir di Pabrik Boyolali
Menurut salah satu satpam pabrik PT SMK, karyawan dan pelajar magang itu sedang mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk merakit mobil Esemka. “Sebagian mobil itu dirakit di sini juga,” kata satpam itu sambil menunjuk ke sejumlah mobil pikap bercat putih yang diparkir berjajar di halaman timur pabrik PT SMK.