Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pelebaran Jalan Raya Teluknaga Mangkrak, Warga Minta Bupati Tangerang Realisasikan Janji Sebelum Jabatan Berakhir

Tokoh pemuda Teluknaga minta Kabupaten Tangerang serahkan kecamatan itu ke Kota Tangerang bila tidak bisa membangun jalan di Pantura Tangerang.

29 Mei 2023 | 15.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengendara melintasi proyek pelebaran Jalan Raya Teluknaga Kabupaten Tangerang yang mangkrak, Senin 29 Mei 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Warga Desa Teluknaga, Kabupaten Tangerang meminta Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar segera merealisasikan janji untuk membangun Pantura Tangerang sebelum masa jabatannya berakhir. Jabatan Ahmad Zaki sebagai Bupati Tangerang akan berakhir Oktober 2023 mendatang.

"Membangun jalan di wilayah Pantura Tangerang adalah janji Bupati yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Tangerang,"ujar Maman Suryaman, tokoh Pemuda Teluknaga, Senin 29 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maman mengatakan pembangunan jalan atau akses utama antara Kabupaten Tangerang-Kota Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Jalan Raya Teluknaga, hingga saat ini belum rampung. 

Menurut Maman, proyek perluasan Jalan Raya Teluknaga yang sudah dikerjakan sepanjang 700 meter, namun mangkrak sejak lima tahun lalu. "Kini jalan mangkrak itu menambah semrawut jalan, separator di tengah jalan, tiang listrik di tengah jalan belum dirapikan, kadang membuat pengendara bingung dan rawan kecelakaan," kata Maman. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalau Kabupaten Tangerang tidak bisa membangun jalan di Pantura Tangerang, kata Maman, sebaiknya kecamatan Teluknaga dan Kosambi diserahkan kepada Kota Tangerang saja." Atau Kabupaten Tangerang lepaskan Pantura menjadi Kabupaten Pantura," ujarnya. 

Maman mengatakan Jalan Raya Teluknaga memiliki peran penting bagi Kecamatan Teluknaga dan wilayah lain di Pantura Tangerang. Sebab, jalan utama ini menghubungkan langsung ke Kota Tangerang dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Selanjutnya proyek mangkrak meski pembebasan lahan sudah diukur...



Proyek mangkrak sejak 2018

Namun pelebaran Jalan Raya Teluknaga tahap I mangkrak sejak 2018. Kini, Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana melakukan perluasan Jalan Raya Teluknaga-Bojongrenged dengan total panjang 5 kilometer." Namun, rencana ini tidak jelas juntrungannya setelah lahan warga diukur dan sosialisasi masif dilakukan,"kata Maman. 

Ketua Forum Indonesia Bersama Teluknaga Iwan Rosidin, meminta agar Kejaksaan Agung mengawasi APBD 2023 Kabupaten Tangerang karena terindikasi tahun politik. "Untuk penganggaran  2023 murni anggaran perluasan Jalan Raya Teluknaga sudah ada, kenapa dicoret," ucapnya.  

Rencana pelebaran Jalan Raya Teluknaga-Bojongrenged ini pernah disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Mulyanto saat itu. Slamet mengatakan jalan itu sempit dan tak sebanding dengan volume kendaraan sehingga akses utama Pantura Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta kerap macet. "Diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini," ujarnya. 

Budi mengatakan penataan akses ke bandara itu diperlukan karena kondisi umum jalan macet,  sempit dan tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian wilayah Utara Tangerang saat ini." Pantura saat itu menjamur kawasan pergudangan, industri dan perumahan." 

Untuk itu, kata Budi, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 210 miliar untuk menata dan memperlebar Jalan Raya Teluk Naga dan Jalan Raya Bojong Renged. 

Rencananya, jalan Raya Teluk Naga sepanjang 5 kilometer mulai dari pertigaan Kampung Melayu, Teluk Naga hingga pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang akan diperlebar dari 6-7 meter kondisi saat ini menjadi 26 meter. "Ruas jalan ini akan disulap menjadi Boulevardnya Pantura," kata Budi. 

Penataan jalan meliputi perlebaran, pembangunan tugu perbatasan hingga pedistrian jalan. Akses jalan akan dibuat dua jalur yang dilengkapi median jalan. Untuk proyek penataan ruas jalan ini, Pemkab Tangerang menyiapkan Rp.140 miliar. "Rp 60 miliar untuk konstruksi dan Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan," kata Budi. 

Untuk luas lahan yang dibebaskan sekitar 4,2 hektare milik ratusan warga. Sementara untuk pelebaran jalan Raya Bojong Renged-Perimeter Utara sepanjang 1,9 kilometer dibutuhkan anggaran sebesar Rp 69 miliar untuk konstruksi dan pembebasan lahan seluas 1,9 hektare. 

Menurut Budi, rencananya proyek ini akan dimulai 2021 ini untuk pembebasan lahan dan konstruksi dimulai 2022 mendatang. 

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan  rencana pelebaran jalan itu disusun beberapa tahun lalu." Detil enginering design-nya sudah ada,"ujarnya.

Hanya saja, soal kepastian perluasan tahap II ini Iwan tidak bisa memastikan." Mungkin 2024 kita anggarkan lagi,"katanya. 

Menanggapi proyek pelebaran Jalan Raya Teluknaga tahap I yang terhenti, Iwan mengatakan, hal itu disebabkan masalah pembebasan lahan yang belum selesai. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus