Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peti jenazah Ciputra telah ditanam dalam liang lahad di Pemakaman Keluarga Ciputra di Jonggol, Kabupaten Bogor. Prosesi pemakaman dimulai hari ini Kamis 5 Desember 2019, sejak pukul 10.33 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upacara pemakaman dimulai dengan ibadah yang dipimpin pendeta Ivan Tanudjaja. Ada juga bunyian sangkakala yang dikumandangkan sebelum ibadah dimulai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum peti diturunkan, jajaran direksi Ciputra Group melipat mengangkat bendera grup perusahaan terlebih dulu. Bendera coklat kemudaan itu membentang di atas peti Ciputra. Enam orang kemudian melipat bendera dan menyerahkannya ke Senior Director Ciputra Group Nanik Joeliawati Santoso.
Nanik lantas berjalan ke arah istri Ciputra, Dian Sumeler, untuk menyerahkan bendera. Dian yang duduk di kursi roda, berada di tengah-tengah keempat anak dan menantu menerima bendera tersebut.
Selesai proses itu, petugas makam lantas menurunkan peti jenazah. Anak ketiga Ciputra, Candra Ciputra, berjalan untuk meletakkan topi sang ayah ke dalam liang lahad. Dia dibantu oleh petugas makam.
Ada pin bergambar logo Ciputra di tengah-tengah topi. Topi fedora biru dongker yang kerap dikenakan Ciputra di masa hidupnya. Upacara pemakaman berlangsung khusyuk dan tenang.
Istri Ciputra, Dian Sumeler (baju hitam) beserta empat anak dan menantu menaburkan bunga ke dalam liang lahad Ciputra di Pemakaman Keluarga Ciputra, Jonggol, Bogor, Kamis, 5 Desember 2019. TEMPO/Lani Diana
Proses selanjutnya adalah tabur bunga oleh keluarga inti yang terdiri dari istri, empat anak dan menantu, cucu, serta cicit. Tabur bunga pertama-tama dilakukan Dian Sumeler. Keempat anak dan menantu Ciputra lalu berjalan memutari makam sembari menaburkan bunga.
Setelah keluarga inti, tabur bunga dilanjutkan oleh kerabat dan tamu VVIP. Mereka juga sekaligus mengucapkan belasungkawa kepada keluarga.
Chairman dan Founder Ciputra Group itu meninggal di Singapura pada 27 November 2019 pukul 01.05 waktu setempat. Jenazah disemayamkan di Ciputra Artpreneur sejak Rabu malam, 27 November 2019. Menurut keterangan keluarga, dia meninggal karena usia yang sudah tua, yakni 88 tahun.
Ciputra dikenal sebagai pelopor real estate di Indonesia, pendiri klub bulutangkis Jaya Raya, dan terjun pula ke bisnis pendidikan dan media.