Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pemakaman Fajri Pasien Obesitas Berbobot Hampir 300 Kilogram, Basarnas hingga Gulkarmat Dikerahkan

TPU Menteng Pulo telah menyiapkan makam untuk Fajri berukuran 4x2 meter dan kedalaman 1,8 meter.

22 Juni 2023 | 17.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasien obesitas asal Tangerang, Moch Fajri Rifana (26) dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 22 Juni 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemuda pengidap obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri Rifana dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, pada Kamis siang pukul 14.38. Fajri meninggal setelah dirawat lebih dari sepekan di RSCM.  

Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat hingga Basarnas dikerahkan untuk membantu pemakaman pemuda 27 tahun yang meninggal pada Kamis dini hari itu. 

"Kami mengerahkan delapan personel," kata Komandan Insiden Sistem Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat saat ditemui di Jakarta, Kamis 22 Juni 2023, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jenazah Fajri diturunkan dari ambulans oleh para personel Basarnas Kantor SAR Jakarta di TPU Menteng Pulo dengan menggunakan alat bantu angkat forklift manual. Alat bantu itu digunakan untuk membawa jenazah menuju liang lahat yang berjarak 500 meter dari kantor TPU.

Petugas Basarnas sempat menemui hambatan untuk membawa Fajri karena bebatuan di jalan menuju liang lahat.

Setiba di liang lahat, 8 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat telah memasang tali katrol sistem pulley di dekat makam Fajri. 

TPU Menteng Pulo telah menyiapkan makam untuk Fajri berukuran 4x2 meter dan kedalaman 1,8 meter.

Fajri Meninggal karena Shock Sepsis

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUP) Cipto Mangunkusumo Jakarta, Lies Dina Liastuti mengabarkan pasien obesitas asal Tangerang, Moch Fajri Rifana (26), telah meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajri merupakan pasien obesitas yang diperkirakan pihak medis RSU Kota Tangerang berbobot tubuh lebih dari 260 kilogram sebelum dirujuk ke RSCM.

Kejadian itu dialami pasien setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tiga tahun lalu. Peristiwa itu membuat Fajri hanya tergolek lemas di tempat tidur dan membuat tubuhnya membesar.

Dokter Spesialis Anestesi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta, Sidharta Kusuma Manggala menyatakan pasien obesitas berbobot 300 kilogram Moch Fajri Rifana meninggal dunia akibat shock sepsis.

“Dalam perjalanannya (selama perawatan) infeksi di kakinya itu semakin berat, kemudian ada infeksi di bagian paru-parunya. Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini.

Fajri Diduga Mengidap Gangguan Hormon  

Sebelum meninggal, Fajri diduga mengidap gangguan hormon. Ini yang membuat tubuhnya memiliki bobot lebih dari 260 kilogram dan lebar saat tidur telentang 1,7 meter.

Soal bobot tubuh Fajri, belum ada hasil pengukuran aktual, sebab angkanya melampaui alat timbang standar dengan batas maksimal 150 kilogram.

"Kalau kita, normalnya makan biasa dan terus-terusan tapi enggak bergerak, barangkali bisa juga membuat tubuh jadi besar. Tapi, ini besar sekali," kata Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 15 Juni 2023.

Fajri mulai ditangani tim dokter di rumah sakit itu sejak tiba pada Jumat malam, dua pekan lalu. Dia dirujuk dari RSU Kota Tangerang.

Pemuda berusia 27 tahun ini viral di media sosial setelah proses membawanya dari rumah tinggal di Jalan Kedaung, Larangan, Kota Tangerang, ke rumah sakit yang harus melibatkan alat berat forklift.

Tim medis RSCM Jakarta mengemukakan hipotesis yang memicu obesitas pada Fajri hingga tubuhnya 'besar sekali' tersebut. Salah satunya berdasarkan riwayat kesehatan Fajri yang disebutkan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas tiga tahun lalu.

Sejak saat itu Fajri mulai jarang beraktivitas, karena lebih sering terbaring di tempat tidur. "Dia sudah mengalami kecelakaan, kemudian menjadi tidak bisa bergerak, dan itu menimbulkan masalah pada metabolisme menjadi sangat lambat dan mempermudah dia semakin gemuk," ujar Lies.

Dokter ahli gizi RSCM Jakarta, Nurul, menambahkan, kasus yang dialami Fajri juga bisa disebabkan pengaruh gangguan hormon yang berkaitan dengan rasa kenyang dan lapar. "Ada kecenderungan ingin makan terus," katanya.

Kondisi Fajri juga bisa dipengaruhi faktor genetik yang hingga saat ini masih dalam proses penelusuran. Yang jelas, Nurul menuturkan, "Kalau obesitas itu kan memang penumpukan dari lemak tubuh, kalau keseimbangan antara asupan dan pengeluaran berlebih, ya, akan disimpan."

Pilihan Editor: Begini Kondisi Fajri Pasien Obesitas Sebelum Meninggal di RSCM Jakarta




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus