INI semadi gaya Gunung Kemukus, Jawa Tengah. Pengunjung yang datang ke sana untuk meminta sesuatu tak perlu bertapa, berpuasa, atau memenuhi persyaratan berat lain. Mereka hanya perlu mencari pasangan, lalu melakukan begituan di alam bebas semalam suntuk. Maka, kubur keramat Raden Samodro dan kekasihnya, Raden Ayu Ontrowulan (begitu dipercayai penduduk), itu setiap malam - apalagi malam Jumat Pon - selalu ramai. Daerah perbukitan di Kabupaten Sukorejo itu, yang nantinya akan dijadikan waduk Kedung Ombo, tak ubahnya tempat lokalisasi WTS. "Kalau daerah ini nanti ditenggelamkan, kami 'kan tidak lagi bisa tirakat disini," kata seorang pengunjung yang berasal dari Semarang. Alkisah, Raden Samodro konon bercintaan dengan Ontrowulan, yang tak lain ibu tirinya sendiri. Keduanya entah dari "kerajaan" mana. Dan petualangan seks itulah yang ditiru oleh mereka yang bahkan datang dengan mobil dan sepeda motor. Parjo, pemilik toko dari Surakarta, mengaku kepada Kastoyo Ramelan dari TEMPO sudah dua kali ke Gunung Kemukus dan mendapat pasangan Marti. "Toko saya sekarang laris," katanya. Maka, sesuai dengan "aturan main" yang berlaku, ia harus memberi subsidi kepada Marti - setiap bulan Rp 15 ribu. Edan. Tapi Pemda setempat rupanya memanfaatkan takhyul mesum itu. Dari kutipan sebesar Rp 150 per orang, masuk dana sebesar Rp 8 juta-Rp 10 juta per tahun. Tidak banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini