BANTUAN sapi, yang dinantikan para transmigran di lokasi Wawotobi, Kendari, Sulawesi Tenggara, akhirnya datang juga. Sapi memang sangat besar artinya untuk membantu menggarap tanah - untuk proyek transmigrasi yang dibiayai dana Asian Development Bank (ADB) itu. Tapi sapi jenis brahman itu ternyata membawa problem. Sapi bule asal Australia itu terkcnal galak - tak mau dituntun atau digiring ke kandang begitu saja. Maklum, di sonomereka biasa hidup bebas di padang prairi yang luas. Tentu saja banyak yang heran sewaktu melihat bahwa Mbah Waji bisa menjinakkan dan menarik-narik sapinya dalam waktu singkat. Sapi itu juga tidak ngadat ketika disuruh membajak tanah. Jangan-jangan, begitu pikir tetangga, si mbah mempunyai ilmu seperti Joko Tingkir yang bisa menjinakkan kerbau mengamuk. Dan, ternyata, ya. Tapi ilmunya sederhana saja: ia hanya menggosok-gosokkan celana dalam istrinya ke tubuh sapi. "Biar galaknya kayak apa, kalau sudah digosok dengan celana dalam wanita, sapi akan jinak," katanya kepada TEMPO. "Ilmu" itu, kata Mbah Waji, diperolehnya sewaktu ia dulu berkecimpung dalam dunia persapian di Jawa Timur. Ia sudah mempraktekkannya puluhan kali, dan hasilnya selalu memuaskan. Kenapa, ya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini