Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang yang menganggap influenza penyakit ringan, sehingga kadang menyepelekan penyakit ini. Padahal, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan hingga 500.000 kematian akibat influenza terjadi setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Influenza sendiri merupakan penyakit saluran nafas akut yang mudah menular yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini menular dengan sangat mudah melalui udara (aerosol) dan percikan ludah (droplet) dari seseorang yang infeksius. Virus ini bahkan dapat menginfeksi siapa saja, baik dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi kesehatan yang menurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
Ketahui Perbedaan Flu dengan Pilek
Tips Kesehatan: 5 Cara Gampang Cegah Flu
Pengobatan Alami Bila Si Kecil Influenza
5 Perawatan Kulit yang Penting Diperhatikan saat Terserang Flu
Gejala influenza sering disamakan dengan selesma yakni infeksi virus pada sistem pernapasan yang memiliki gejala yang lebih ringan dari flu dan tidak mengarah pada komplikasi penyakit yang lebih parah. Gejalanya tubuh mengalami demam, sakit kepala, lemas, batuk, bersin-bersin, pilek dan pegal. Yang membedakan adalah lama gejala yang dirasakan penderitanya.
(Depositphotos)
"Pada influenza, bisa terjadi sendi sakit. Influenza juga bisa lemah sampai satu bulan, kalau selesma tidak selalu lemah masih bisa bekerja. Tapi kalau influenza bisa terbaring 5-10 hari," ujar dr. Iris Rengganis, SpPD.
Untuk mencegah influenza, bisa melakukan vaksin influenza setiap tahun sebagai pencegahan primer. Namun, selain vaksin dapat pula melakukan pencegahan sekunder. "Pencegahan tetap vaksinasi influenza, pencegahan primer. Yang lain sekundernya, pakai masker, cuci tangan yang bersih, vitamin terutama vitamin C. Itu sehari-hari yang harus dilakukan," kata dr. Iris Rengganis.