SUATU malam, sekitar pukul 20.00, ada kejadian aneh di Jalan Sam Ratulangi, Cimahi, Bandung. Ada mobil bisa berjalan sendiri. Tiba-tiba sebuah bus yang biasa dipakai untuk mengangkut buruh pabrik bisa menderu, lalu meluncur sendiri. Tak kelihatan sopirnya.
Apa yang terjadi? Karena penasaran, warga setempat berlarian sambil melongok ke dalam bus itu. Keterkejutan mereka belum habis. Ternyata sopirnya bukan yang biasa mereka lihat, melainkan seorang bocah kecil yang tubuhnya tenggelam di balik kemudi. Kontan orang-orang itu berteriak, "Pencuri… pencuri…!"
Dikejar oleh banyak orang, anak kecil itu—belakangan diketahui bernama Rachmat Saputra—menjadi panik. Ia buru-buru menancap gas. Tapi, setelah bus itu berjalan sekitar 100 meter, Rachmat tampak kebingungan membelokkannya. Tangannya tak cukup kuat untuk memutar kemudi. Mau tak mau, dia pun mengerem, lalu menghentikan bus. Karena malingnya anak kecil, baru berusia 12 tahun, warga setempat tak tega menghajarnya. Mereka lalu menyerahkannya ke Kepolisian Sektor Cimahi.
Hukum tak memandang usia. Gara-gara ulahnya pada Agustus silam itu, akhirnya Rachmat disidangkan di Pengadilan Negeri Bandung pertengahan Oktober lalu. Oleh ketua majelis hakim Dwi Sugiarto, siswa kelas enam sekolah dasar itu divonis hukuman penjara 3 bulan 15 hari. Kini Rachmat masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Bandung.
Kendati Rachmat terbukti melakukan pencurian, hukuman untuknya terbilang ringan. Soalnya, kata Hakim Dwi, terdakwa melakukannya di bawah tekanan. "Saya cuma disuruh orang," ujar Rachmat.
Siapa dalangnya? Ternyata yang menyuruh si bocah kecil adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun yang namanya mirip dia: Rohmat. Rohmatlah yang membujuk Rachmat agar bersedia mencuri bus itu. Rohmat pula yang mengajarinya bagaimana menghidupkan mobil tanpa memakai kunci, lalu menginjak gas sambil melepas kopling. Bahkan si bocah kecil pernah dilatih menyetir mobil kecil.
Segalanya tampak sudah dipersiapkan matang oleh Rohmat, yang sekarang tak jelas rimbanya. Satu hal yang dia lupakan: melatih tangan si kecil agar mampu memutar kemudi bus yang lebih seret dan lebih besar.
KMN, Imron Rosyidi, Rinny Srihartini (Bandung)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini