Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penderita Diabetes, Waspadai Komplikasi dan Sirosis Hati

Tak ada gejala spesifik dari masalah hati yang disebut NAFLD sehingga perlu diwaspadai. Penderita diabetes juga harus waspada.

25 Februari 2018 | 11.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Yockie Suryo Prayogo tutup usia 5 Februari 2018 dalam usia 63 tahun. Penyebabnya diabetes dan komplikasi yang dideritanya, salah satunya adalah sirosis hati. Kerusakan pada hati ini umumnya terjadi pada pasien hepatitis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, pasien diabetes juga berisiko mengalami sirosis hati. Bagaimana perjalanan diabetes hingga berkembang menjadi sirosis hati? Mungkinkah komplikasi penyakit hati ini dicegah?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan sirosis hati akibat hepatitis B dan C maupun diabetes hampir sama. Bedanya, pada hepatitis, sirosis disebabkan virus hepatitis yang menimbulkan peradangan hati. Jika hepatitis tak diobati, peradangan ini akan menjadi kronis atau disebut penyakit hati kronis yang kemudian bisa berkembang menjadi sirosis hati dan berujung pada kanker hati.

Sedangkan pada diabetes, kadar gula yang tidak stabil memicu peradangan hati. Peradangan ini mendorong munculnya lemak di hati non alkohol (NAFLD). Disebut demikian karena alkohol rentan menyebabkan penimbunan lemak di hati. Setelahnya, NAFLD berpotensi berkembang menjadi penyakit hati kronis.

"Sampai tahap ini perjalanan penyakitnya sama dengan sirosis akibat hepatitis. Peradangan kronis ini akan memicu sirosis hati dan akhirnya kanker hati," ucap dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr Em Yunir SpPD. KEMD.

Fase  perlemakan hati non alkohol (NAFLD) umumnya terjadi pada diabetes tipe 2 karena pada jenis diabetes ini terjadi resistensi insulin yang mungkin pula berdampak pada organ hati. Akibatnya, timbul peradangan hati yang akan mendorong akumulasi lemak di dalam hati.

"Lemak ini merusak dan menduduki tempat-tempat sel hati. Akhirnya, hati lama-lama terdesak dan tidak kebagian tempat," papar Em Yunir.

Dokter dari divisi Metabolik Endokrin, departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI / RSCM ini juga menerangkan, sekitar 30-40 persen pasien diabetes alami NAFLD. 

Sayangnya, banyak pasien tidak menyadari kondisi tersebut. Pasalnya, NAFLD tidak punya gejala yang khas. Gejala NAFLD mirip dengan penyakit maag yang disertai dengan keluhan begah dan sendawa.

"Kalau yang ringan, dikasih obat maag bisa sembuh. Maka (NAFLD) kerap dianggap penyakit maag biasa," jelasnya.

Gejala NAFLD juga sulit dikenali karena dalam beberapa kasus, gejalanya tertutup gejala komplikasi diabetes lain seperti jantung dan stroke. Meski berbahaya, dokter spesialis penyakit dalam, Em Yunir mengingatkan bahwa perkembangan diabates menjadi sirosis hati terjadi dalam hitungan tahun.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus