Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penggunaan BBM Tidak Sesuai Rekomendasi Bisa Merusak Mesin, Garansi Hangus

Penggunaan BBM tidak sesuai rekomendasi ini dapat berdampak pada performa kendaraan. Imbasnya, dalam jangka waktu tertentu mesin berpotensi rusak.

18 Januari 2022 | 14.00 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Perbesar
Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyarankan para pemilik mobil untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau sesuai yanng tertera pada buku manual mobil. Alasannya adalah agar mobil tidak kehilangan garansinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, setiap mobil tentunya memiliki garansi yang diberikan dari produsen mobil. Namun garansi ini hanya akan berlaku apabila penggunaan mobil sesuai dengan yang tertera pada buku manual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Misalnya nilai oktan yang dianjurkan untuk mobil itu harus sesuai buku manual. Jika penggunaan BBM tidak sesuai buku manual, itu akan membuat kerusakan pada mobil dan garansi mobil menjadi hangus," kata Nangoi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Januari 2022.

Ternyata penggunaan BBM tidak sesuai rekomendasi ini tidak hanya akan menghanguskan garansi, tetapi juga akan menyebabkan kerusakan pada mobil. Dilansir dari laman resmi Suzuki, penggunaan BBM tidak sesuai rekomendasi ini sangat berbahaya karena setiap mesin memiliki nilai kompresi yang berbeda, yang disesuaikan dengan jenis BBM yang tersedia.

Apabila pemilik kendaraan nekat untuk menggunakan BBM tidak sesuai rekomendasi pabrikan, maka yang akan dialami adalah performa mobil menjadi loyo, mesin menjadi mudah rusak, bahkan bisa menyebabkan mesin menjadi sulit dihidupkan.

Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuria mengatakan bahwa sejak 2003, sudah tidak ada kendaraan yang cocok menggunakan BBM oktan rendah atau Premium. Kendaraan keluaran setelah 2003 rata-rata menggunakan spesifikasi bahan bakar Euro 2 atau di atas RON 88.

"Sejak 2003 sama sekali sudah tidak ada kendaraan yang cocok menggunakan Premium, dilihat dari spesifikasinya minimum sudah RON 91," kata Tri, dikutip dari Tempo.co hari ini, Selasa, 18 Januari 2022.

Tri mengungkapkan apabila kendaraan baru nekat menggunakan bahan bakar RON 88, maka hal tersebut akan membuat performa mesin menjadi tidak maksimal dan berujung kerusakan pada bagian mesin.

"Waktu kasus tahun 2010 banyak mobil rusak karena saluran BBM berkerak, tidak ada pengguna Pertamax yang kena, hanya yang pakai Premium. Kemudian ribut, yang disalahin malah Pertamina," ujarnya.

Selain berdampak pada kendaraan, penggunaan bensin Premium juga menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap lingkungan. Kualitas udara yang buruk akibat emisi dari kendaraan pengguna Premium ini akan menimbulkan beban kesehatan yang besar bagi masyarakat, misalnya timbul penyakit seperti kanker, paru-paru, dan lainnya.

Baca juga: Amankah Mencampur Dua Jenis BBM pada Kendaraan?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus