Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bima Charismanda, salah satu penjual mobil bekas di Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan harga beli mobil bekas yang saat ini melambung tinggi. Akibat harga beli yang tinggi, Bima terpaksa menjual mobil dengan keuntungan yang tipis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Misal saja Honda Jazz, dulu di tahun 2014 itu beli di harga Rp 175 juta maksimal. Sekarang saya ambil di harga Rp 185 juta, saya jual di harga Rp 195 juta nego. Kadang pembeli juga nawarnya sadis, ada yang minta Rp 170 juta atau Rp 175 juta," kata Bima saat dihubungi Tempo hari ini, Senin, 3 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bima mengatakan bahwa di akhir 2021, pasar mobil bekas mengalami peningkatan walau tidak signifikan. Namun ramainya pembeli mobil bekas membuat penjual kesulitan mencari mobil yang diinginkan karena para pemilik mobil saat ini memasang harga yang cukup tinggi.
"Cari mobil bekasnya itu yang susah, karena harga naik semua. Dari pemilik mobil saat ini saja pasang harganya sudah tinggi-tinggi semua. Harga jual yang dulu, jadi harga beli saya sekarang," ujarnya.
Kendati demikian, Bima optimistis tahun ini pasar mobil bekas di Indonesia akan mengalami peningkatan yang lebih dari tahun 2021. Namun para penjual mobil bekas harus melakukan penyesuaian harga untuk bisa mendapatkan keuntungan dari harga beli dan jual.
Baca juga: Penjualan Mobil Bekas di Kudus Meningkat, Innova Reborn Paling Dicari
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.