Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Perbedaan Pola Makan Nabati dan Vegan Menurut Ahli Nutrisi

Banyak orang yang menganggap pola makan nabati atau plant based sama dengan diet vegan karena sama-sama mengutamakan sayur dan buah. Apa bedanya?

27 Februari 2020 | 20.40 WIB

ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang menganggap pola makan nabati atau plant based sama dengan diet vegan. Itu karena pola makan nabati dan vegan sama-sama memasukkan sayuran dalam menu mereka. Terlepas Anda seorang vegan atau bukan, makan lebih banyak sayuran dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup serta umur yang panjang.

Meski banyak yang menganggap sama, pola makan nabati dan vegan sebenarnya berbeda. Diet nabati berarti lebih banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, umbi-umbian dan biji-bijian. Meskipun berbasis nabati, secara teknis Anda masih bisa mengonsumsi sedikit produk hewani.

Pola makan nabati dapat meningkatkan asupan serat, vitamin, mineral dan antioksidan, yang dapat membantu menurunkan gula darah, kolesterol jahat dan tekanan darah.

Mengurangi makanan hewani juga bermanfaat bagi planet ini. Tumbuhan membutuhkan jauh lebih sedikit energi dan sumber daya untuk menghasilkan, daripada produk daging.

“Peternakan hewan menghasilkan sejumlah besar karbon dioksida dan metana yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan menyebabkan perubahan iklim,” kata Sarah Rueven, RD, ahli gizi dan pendiri Rooted Wellness.

Adapun pola makan vegan benar-benar menghilangkan  produk hewani dari menu diet. Selain menghindari daging dan susu, vegan juga memilih tidak mengonsumsi makanan turunan hewani seperti madu.

Pola makan vegan dapat mengurangi tekanan darah rendah dan kadar kolesterol dan pengurangan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

Orang yang menjalani diet vegan memang harus berusaha lebih keras untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Karena makanan hewani menyediakan nutrisi penting seperti asam lemak omega-3, seng, zat besi dan vitamin B12, yang lebih sulit didapat dari sumber tanaman.

"Jika Anda tidak memikirkan pilihan makanan sebagai seorang vegan, Anda berpotensi kekurangan nutrisi," kata Sarah.

Namun, dengan pengecualian B12, Anda bisa mendapatkan nutrisi yang cukup dari diet vegan jika Anda makan makanan seimbang dan beragam.

Para vegan juga biasanya menggunakan kosmetik yang bebas dari bahan-bahan seperti lilin lebah, keratin, atau lak dan menghindari pakaian yang menggunakan kulit, wol, bulu, sutra, atau bulu angsa.

Jadi, pola makan vegan atau pola makan nabati yang terbaik? Penelitian menunjukkan diet nabati tetap berisiko meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, status berat badan, dan kesehatan jantung, jadi Anda akan menuai lebih banyak manfaat kesehatan dengan makan lebih banyak sayuran pada diet vegan. Dengan syarat memperhatikan asupan yang tepat agar tidak berisiko kekurangan nutrisi.

Apa pun pola makan yang Anda pilih, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan yang paling tepat.

ALFI SALIMA PUTERI | WOMENSHEALTH

 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus