Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAMA Haji Agus Salim terpacak pada halaman pertama Kitab Theosofie. Penerbit yang mewakili Himpunan Teosofi, A.F. Folkersma, dalam bahasa Melayu, menulis, "Syahdan yang mengerjakan kebanyakan terjemahan kitab ini, yaitu Haji A. Salim, maka atas usahanya itu kami pun mengucapkan terima kasih."
Buku yang diterjemahkan Salim ditulis C.W. Leadbeater, dengan judul asli A Textbook of Theosophy, pada 1912. Buku ini dijual 1,2 gulden pada tahun penerbitannya. Tempo memperolehnya dari pegiat komunitas sejarah Aleut Bandung, Muhammad Ryzki Wiryawan, 26 tahun. "Saya membeli dari toko online. Harganya di bawah Rp 100 ribu," katanya.
Salim diperkirakan bergabung dengan gerakan teosofi pada 1916-1918. Dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim, ia dikutip mengatakan, "Bersamaan dengan masa perjumpaan saya dengan Sarekat Islam, saya pun mulai ada hubungan dengan kalangan teosofi."
Menurut Iskandar P. Nugraha dalam buku Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia, setelah menerjemahkan Kitab Theosofie, nama Salim tersohor di seluruh Hindia Belanda. Bukunya menjadi bacaan di beberapa negara Islam. Buku lain yang ia terjemahkan: Tassaoef dalam Agama Islam karya Syekh Sjarafoedin.
Salim mengikuti Himpunan Teosofi karena gerakan ini mengakomodasi banyak muslim, khususnya muslim yang diasingkan pendidikan Barat dan masih berpegang kuat pada tradisi. Alasan lain, program pokok Himpunan: membentuk persaudaraan umat manusia, mengkaji segala agama, serta menelaah kekuatan gaib di alam dan di dalam manusia.
Menurut Iskandar, gerakan teosofi di Hindia diperkirakan mulai tumbuh pada 1881 dengan berdirinya Perkumpulan Teosofi Pekalongan. Dipimpin tokoh pembaruan pendidikan, Dirk van Hinloopen Labberton, beberapa tokoh muda dan terpelajar Indonesia ikut bergabung.
Selain Salim, tokoh pergerakan yang aktif dalam gerakan ini di antaranya Goenawan Mangoenkoesoemo, Tjipto Mangoenkoesoemo, Amir Sjarifuddin, dan H Mutahar. Kalangan Mangkunegaran dan Pakualaman serta pejabat sipil dan militer juga aktif di gerakan ini.
Gerakan teosofi didirikan di New York, Amerika Serikat, pada 1875, oleh perempuan bangsawan keturunan Rusia, Helena Petrovna Blavatsky. Ia dibantu dua orang Amerika bernama Henry Steel Olcott dan W.Q. Judge. Teosofi dibentuk untuk menghadapi "bahaya materialisme dan ateisme, yang menguatkan egoisme menuju kapitalisme dan kolonialisme".
Salim mengenal Himpunan Teosofi ketika diundang ke rumah seorang anggotanya. Pemilik rumah mengaku vegetarian. Salim menimpali dengan menyatakan keluarganya juga vegetarian, yang dijalani dengan alasan kesehatan. "Persamaan ini membuat kami dekat," kata Salim.
Salim kemudian diberi kitab Maktubati Sadi, berupa surat-surat dalam bahasa Parsi. Ia memperolehnya dalam bahasa Inggris, yang ia terjemahkan lagi ke bahasa Indonesia dan diberi judul Tasawuf di Dalam Islam. Selain menerjemahkan beberapa buku, Salim menjadi editor dan kontributor majalah Pewarta Theosofie.
Hampir dua tahun Agus Salim aktif di Himpunan Teosofi. Pada awal 1918, dia mundur. "Jalan kami masing-masing terpisah," katanya, tak menjelaskan lebih jauh. Dalam buku Herman A.O. de Tollenaere, The Politics of Divine Wisdom, setelah keluar dari Himpunan Teosofi, Agus Salim menyerang ide-ide dalam sistem sosial kasta Hindu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo