Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada pukul 02.00 WIB, Minggu, 2 Desember 2018, peserta Reuni 212 terus berdatangan ke Taman Monas, Jakarta Pusat. Bahkan, di antaranya sudah tiba pada Sabtu, 1 Desember 2018 sore. Mereka masuk ke kawasan Monas melalui pintu selatan dan pintu timur yang berdekatan dengan Stasiun Gambir.
Baca: Reuni Akbar 212, Polisi Bagi 5 Zona Rekayasa Lalu Lintas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah peserta terlihat tidur beralaskan tikar. Umumnya peserta membawa perlengkapan sendiri seperti kain atau tikar untuk duduk maupun tiduran di pelataran Monas.
Pada dinihari itu, panitia masih menyiapkan dan merapikan sarana salat tahajud. Di tempat ini pula digunakan salat subuh berjamaah. Rekaman ceramah Rizieq Shihab diputar ulang sembari menunggu rangkaian acara yang mulai pukul 03.00 WIB itu.
Di sekitar panggung utama, peserta reuni terlihat lebih banyak, dipadati warga yang lebih dulu datang. Hingga pukul 02.46 WIB, belum terlihat politikus hadir di panggung utama, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedayan yang diagendakan datang.
Setelah subuh, sekitar pukul 05.00 WIB, Jalan Medan Merdeka Selatan sudah penuh kendaraan. Mobil dan sepeda motor nyaris tidak bisa melintas karena jalanan ini dipakai parkir. Di depan Gedung Wisma Antara hingga bundaran depan Gedung Indosat dan patung Arjuna Wiwaha, juga dipenuhi massa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan di bundaran depan Gedung Indosat terdapat beberapa mobil petugas keamanan. Kendaraan peserta reuni juga tampak diparkir di badan jalan depan Kantor Kementerian ESDM. Akibatnya, akses jalan hanya bisa dilalui pejalan kaki. Acara reuni pada Minggu ini, 2 Desember 2918, dilangsungkan hingga pukul 12.00 WIB.
Penanggung jawab reuni, Slamet Maarif, mengatakan panitia menyediakan 174 posko logistik di sekitar Monas. Panitia juga membuka kesempatan jika ada warga yang ingin membantu makanan dan minuman. "Kami persilakan," kata Slamet kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Desember 2018.
Reuni 212, kata Slamet, diisi ceramah atau tausiyah, zikir, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut Slamet, acara ini terbuka untuk siapa saja. Meski Persaudaraan Alumni 212 merupakan penggagas acara reuni, Slamet memastikan siapapun boleh datang.
Sebelumnya, Rahman Aris F. Nasution, bekas aktivis Aksi 212, menolak acara di Monas hari ini. Ia mengatakan, acara reuni sekarang sudah keluar dari perjuangan awal aksi 212 pada 2 Desember 2016. Rahman mempertanyakan dasar penyelenggaraan acara tersebut.
Pengacara itu menduga acara Reuni 212 terindikasi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Ketua Forum Silaturahmi Aktivis 212 Kapitra Ampera menilai acara reuni ini terkontaminasi kepentingan politik.
Baca: Kisah Peserta Reuni Akbar 212: Cuti Kerja dan Gadaikan Motor
IMAM HAMDI | FRISKI RIANA | ANTARA