Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Petani yang Menjadi Relawan

”Sing Podo Sabar Yo Mas !!! Nerimo Ing Pandom.”

14 Agustus 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ya, bersabarlah menghadapi cobaan ini—begitu tertulis di belakang bak truk yang baru melintas. Tiga puluh laki-laki berikat kepala dan bertopi berdiri di atas baknya. Wajah mereka berseri me-nyongsong angin pagi dingin di awal kemarau, meski harus berdiri tiga jam lebih. Mereka adalah warga Desa Kemloko, Bumiayu, Kecamatan Se-lopamioro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tujuan mereka adalah beberapa area yang diguncang gempa di Yogyakarta dan sekitarnya pada 27 Mei lalu.

Sejak seminggu pascagempa-, pen-duduk Kemloko telah menjadi- re-lawan di beberapa daerah di Yo-gya-karta. Pagi itu, mereka mendatangi posko gempa Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Kla-ten. Setelah turun dari truk, warga Kemloko membuka bekal sarap-an yang mereka bawa dari rumah: nasi, sayur, tahu, tempe dan telur serta teh hangat. ”Kami bawa bekal karena tidak ingin merepotkan warga sini,” kata salah seorang relawan, Muhtarom, 45 tahun. Bukan hanya bekal makanan yang mereka bawa. Lima puluh lima kantong beras yang masing-masing berisi lima kilogram juga mereka sumbangkan untuk warga korban gempa. ”Alhamdulillah, minggu lalu kami panen,” tutur ayah dua anak ini.

Di posko Kragilan, ketua rombong-an, Mudakir, menemui Sekretaris Desa Sutarjo untuk menanyakan pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Karena ada truk, Sutarjo minta tolong agar mereka bersedia memindahkan peralatan kantor dari balai desa ke posko. Di Kragilan, hampir semua rumah roboh termasuk balai desa.

Setelah mengangkut barang-barang balai desa, ”tim Kemloko” pindah ke desa lain. Mereka berkumpul di rumah Kebayan II Jogoboyo. Bekal teh hangat dan kue nagasari mereka santap sebelum memulai tugas: membangun tenda gedhek, berdinding bambu. ”Bahan-bahan kami bawa sendiri dari desa,” kata Mudakir.

Warga Kemloko pun bekerja ber-sama dengan penduduk Kragilan. Tidak hanya yang muda, beberapa lelaki lanjut usia seperti Ahmad Kusen, 90 tahun, Yasin, 80 tahun, dan Januri, 90 tahun, pun ikut membantu, meskipun hanya membuat tali.

Ternyata, bukan hanya warga De-sa Kemloko yang datang membantu penduduk korban gempa di Yogyakarta dan Klaten. Hal itu juga dilakukan oleh warga desa-desa di- sekitar kawasan bencana seperti- Wonosobo, Madiun, Sragen, Boyola-li, Banjarnegara, Blora, Ponorogo, bahkan Madura. Mereka bekerja ber-sama dengan warga setempat, yang oleh orang Jawa Tengah dikenal sebagai sambatan atau gotong-royong. Penduduk desa yang menjadi relawan umumnya bekerja di sawah dan ladang atau tani bentil, petani yang melulu bertani. Jika ada perempuan yang menjadi bagian rombongan relawan, mereka biasanya membawa bahan makanan untuk dimasak dan dibagi-bagikan.

Apa yang dilakukan rela-wan petani, yang dengan sukar-ela membawa peralatan dan bekal makanan sendiri untuk membantu korban bencana, sungguh menggugah hati ”relawan kota”. Imam B. Praso-djo dari Nurani Dunia meng-aku sa-ngat terharu melihat ketulusan para relawan itu. ”Saya sam-pai menangis. Mereka bisa menjadi contoh untuk para pejabat. Pemerintah harus mendukung, misalnya dengan memberikan peralatan kerja,” katanya.

Seperti kata para bijak, benca-na se-per-ti gempa pun membawa hikmah. Sambatan kembali merebak-. ”Ma-tur- nuwun karo Sing Kuwasa. Dene sing ora keno musibah iso tetulung. Ngetokke nowetu tanpa pamrih,” -tutur Wagiyo, Keba-yan II Jogoboyo, Klaten. Berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Yang tidak terkena mu-si-bah bisa membantu tanpa berharap imbalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus