Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Plus-Minus Calon Presiden

DUA pengamat politik menilai peluang K.H. Abdurrahman Wahid tampil kembali menjadi presiden paling tipis. Selain kendala kesehatan permanen, dia juga pernah gagal mengelola pemerintahan sebelumnya. Bagaimana peluang para tokoh lain? Berikut penilaian Daniel T. Sparingga dari Universitas Airlangga, Surabaya, dan Prof. Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia.

28 Desember 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Daniel T. Sparingga
(Pengamat Politik Universitas Airlangga)

Akbar Tandjung (58 tahun)
Kekuatan:

  • Berpengaruh kuat dalam struktur Partai Golkar dari pusat hingga ke daerah.
  • Pengalaman organisasi amat lengkap dari partai politik hingga pemerintahan.

Kelemahan:

  • Terkait dengan perkara korupsi dalam kasus Bulog. Putusan kasasi Mahkamah Agung belum juga turun, apakah dia bersalah atau tidak.

Peluang:

  • Jika kasus hukumnya beres, ia berpeluang menjadi presiden dan wakil presiden. Tapi diduga Akbar tidak akan memilih salah satu dari posisi itu.

Amien Rais (59 tahun)
Kekuatan:

  • Kerap disebut pencinta demokrasi dan simbol bangkitnya kekuatan reformis di Indonesia.
  • Pernah memimpin Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua setelah NU.

Kelemahan:

  • Sering inkonsisten dalam membuat pernyataan.
  • Kadang pernyataannya berbenturan dengan kekuatan lain seperti pemilik modal, kekuatan asing, dan TNI.

Peluang:

  • Cukup besar, terutama jika Amien bisa menggandeng orang yang juga memiliki popularitas dan bisa menutup sejumlah kelemahannya itu.

Abdurrahman Wahid (63 tahun)
Kekuatan:

  • Dikenal sebagai pemikir demokrasi, tokoh pluralitas, dan punya hubungan baik dengan kalangan gerakan prodemokrasi dan lembaga-lembaga nonpemerintah.
  • Walau tak sebesar pada 1999, masih ada dukungan kalangan NU dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Kelemahan:

  • Kesehatan secara fisik lemah dan sudah gagal mengelola dinamika politik selama masa pemerintahannya.

Peluang:

  • Masih ada harapan untuk koalisi dengan PDI Perjuangan, walau peluangnya sangat tipis.

Megawati Soekarnoputri (56 tahun)
Kekuatan:

  • Sebagai penguasa ia memiliki jaringan informasi yang lebih kuat daripada para calon lainnya.
  • Memiliki massa pendukung yang militan.
  • Nama besar Sukarno juga masih menarik bagi orang yang berusia di atas 50 tahun.
  • Jaringan partai sudah masuk hingga ke desa-desa.

Kelemahan:

  • Kepemimpinan lemah.
  • Pada saat-saat kritis, ia kurang mampu menemukan solusi.

Peluang:

  • Kansnya besar, terutama jika ia bisa menggandeng orang yang bisa menutup kelemahannya itu. Ia butuh mitra yang memiliki kemampuan memimpin.

Nurcholish Madjid (64 tahun)
Kekuatan:

  • Sumbangan pemikirannya sangat besar dalam perubahan nasional.
  • Ia seorang pluralis dan memiliki integritas kuat sebagai guru.
  • Paling bersih dari politik uang dan kekuatan masa lalu.

Kelemahan:

  • Terlalu santun, sehingga tak akan mampu melakukan hal-hal yang bisa mengotori tangannya.
  • Sebagai pemikir, akan lambat dalam mengambil kebijakan.

Peluang:

  • Jika angka golput tinggi, mereka bisa menjadi pendukung saat pemilihan presiden.

Susilo Bambang Yudhoyono (54 tahun)
Kekuatan:

  • Punya integritas, intelek, dan terbukti mampu membereskan masalah Ambon, Poso, dan konflik horizontal lainnya.
  • Bisa menjadi jawaban atas semua kebuntuan memecahkan persoalan bangsa.
  • Punya dua "kaki", di militer dan kalangan sipil.
  • Diam-diam dunia internasional mendukung figur ini.

Kelemahan:

  • Tidak punya jaringan politik yang kuat.
  • Sebagian besar pendukungnya terbatas pada kelompok intelektual urban.

Peluang:

  • Kansnya besar jika Partai Demokrat meraih tiga persen dalam pemilu legislatif.
  • Ia sangat berpeluang menjadi pendamping Megawati.

Prof. Maswadi Rauf
(Guru Besar FISIP UI)

Akbar Tandjung
Kekuatan:

  • Politikus paling lengkap setelah Soeharto.
  • Penampilannya kalem, akomodatif, dan pelobi ulung.
  • Bisa diterima kalangan Islam modern, tradisional, nasionalis, dan TNI.

Kelemahan:

  • Terkait korupsi dana Bulog Rp 40 miliar.

Peluang:

  • Tergantung putusan kasasi Mahkamah Agung.

Amien Rais
Kekuatan:

  • Dikenal sebagai tokoh reformasi.
  • Tak pernah terkena isu korupsi.
  • Cukup lentur bergaul dengan dunia internasional.

Kelemahan:

  • Sikapnya yang cenderung konfrontatif membuat kesan arogan.

Peluang:

  • Berpeluang mengalahkan Megawati jika PAN minimal meraih 15 persen dan punya pasangan yang kalem dan seorang administrator. Kalau mau dari TNI, harus dipilih betul yang reformis tapi berasal dari luar Jawa.

Abdurrahman Wahid

  • Era dia sudah selesai. Selain faktor kesehatan, dukungan para kiai pun sudah jauh berkurang.

Megawati Soekarnoputri
Kekuatan:

  • Punya pendukung fanatik di tingkat massa akar rumput.

Kelemahan:

  • Kebijakannya selama memerintah kurang memihak wong cilik: harga BBM dan listrik naik.
  • Menantu dan putranya diisukan terlibat korupsi.
  • Banyak menyingkirkan tokoh vokal di PDIP.

Peluang:

  • Cukup menggandeng satu partai lain, peluang untuk bertahan sebagai presiden tetap terbuka.

Nurcholish Madjid
Kekuatan:

  • Dikenal sebagai cendekiawan bereputasi internasional.
  • Gandrung akan pluralisme hubungan antarumat beragama.
  • Panutan ideal dalam mewujudkan masyarakat madani yang bebas korupsi.

Kelemahan:

  • Tak punya kendaraan politik.
  • Kurang pengalaman politik dan birokrasi.
  • Tak punya sikap pragmatis sebagai bekal memimpin pemerintahan.

Peluang:

  • Cukup sulit jika hanya mengandalkan partai-partai baru.

Susilo Bambang Yudhoyono
Kekuatan:

  • Terlatih menghadapi situasi sulit, baik di militer maupun pemerintahan.
  • Cukup demokratis dan santun dalam pergaulan politik

Kelemahan:

  • Partai Demokrat sebagai kendaraan politik relatif masih baru. Jaringannya sangat mungkin masih terbatas untuk bisa dikenal masyarakat luas.

Peluang:

  • Akan lebih tepat menjadi orang kedua. Dia akan dilamar banyak partai untuk mengisi posisi tersebut.

Sudrajat dan Wenseslaus Manggut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus