Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyelidiki pencurian kabel listrik di kawasan ring 1 Jakarta. Kasus tersebut diduga berkaitan dengan temuan 25 truk sampah kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan dan persimpangan Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, selama dua pekan terakhir.
Selain pelapis kabel, polisi menemukan sejumlah perkakas yang biasa digunakan dalam pencurian. Peralatan itu, antara lain, adalah gergaji besi, linggis, dan senter di gorong-gorong. Temuan ini membuat indikasi pencurian menguat ketimbang dugaan sabotase supaya Jakarta banjir.
Kepala Subdirektorat 3 Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Adi Vivid, mengatakan tengah menelusuri jaringan pencuri kabel dan penadahnya yang pernah ditangkap Kepolisian Sektor Gambir, dua tahun silam. "Bisa jadi pencuri itu atau justru orang yang berbeda," katanya, kemarin.
Musababnya, Adi menjelaskan, sasaran para pencuri tersebut adalah kabel milik PT Telkom. Sedangkan karakteristik pelindung kabel yang ditemukan pada Rabu dua pekan lalu hingga kemarin lebih mirip dengan milik PT PLN.
Kepala Kepolisian Sektor Gambir Komisaris Bambang Yudhantara Salamun mengatakan pada Januari 2014, petugas pernah memergoki empat pencuri kabel yang baru saja keluar dari gorong-gorong di dekat stasiun Gambir. Di sana terdapat kabel bahan tembaga yang terpotong menjadi 120 bagian dengan panjang masing-masing sekitar 1,5 meter. "Mereka menggunakan gergaji untuk memotongnya," ujarnya.
Selanjutnya, tembaga kabel itu dijual ke penadah dan sampah pembungkusnya dibuang sembarangan, termasuk ke dalam gorong-gorong. Empat pencuri itu kemudian menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Salemba. Berdasarkan informasi petugas Lapas, kini mereka telah bebas. Adapun penadah tembaga kabel itu belum pernah tersentuh karena melarikan diri.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Syamsul Huda, mengatakan penanaman kabel milik perusahaan pelat merah tersebut selalu berada di dalam tanah sehingga sulit dicuri. Beberapa kabel yang telah usang dan tak terpakai dibiarkan tertimbun dan tak dipindahkan, kecuali tergeser akibat pembangunan gedung sekitar dan perluasan gorong-gorong. "Maka bisa saja posisi kabel jadi berada di dalam gorong-gorong," tuturnya.
Koordinator Satuan Tugas Dinas Tata Air Jakarta Bagian Aliran Tengah Budi Mulyono mengatakan sebagian besar pelapis kabel yang terkelupas telah tertimbun lumpur cukup dalam. Sedangkan gergaji besi ditemukan dalam kondisi berkarat. "Sepertinya sudah lama tertanam."
Namun beberapa lampu senter yang di dalam gorong-gorong masih dapat menyala. Budi membantah bahwa senter dan beberapa perkakas itu adalah milik pekerja pembersih saluran. "Tak mungkin. Saya selalu mengecek peralatan yang dipakai," katanya. "Tak boleh satu pun tertinggal di dalam (saluran air)." PUTRI ADITYOWATI
Fakta Limbah Kabel
Petugas Dinas Tata Air Jakarta Pusat semakin gesit mengeruk gorong-gorong di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Kegiatan ini dilakukan sejak petugas mendapati gulungan limbah kabel yang menyumbat di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di jalan itu pada Rabu dua pekan lalu. Sebagian kulit kabel tenggelam di dalam genangan air atau lumpur pada kedalaman 1-2 meter. Berikut ini detail temuannya:
Jumlah:
Jenis kabel
Pencurian
Petugas Kepolisian Sektor Gambir menangkap empat pemulung pencuri isi kabel di gorong-gorong di sekitar Gambir pada Januari 2014. Vonis mereka jatuh tiga bulan kemudian. Sebagian pencuri telah bebas, sedangkan penadah kabel curian kabur.
Peralatan terduga pencuri:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo