Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat Pembaca

7 Maret 2016 | 00.00 WIB

Surat Pembaca
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kalstar Tak Bertanggung Jawab

Kami, Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE), hendak menyampaikan keluhan atas peliknya proses klaim refund tiket maskapai penerbangan Kalstar, yang mendadak membatalkan jadwal penerbangan.

Pada 9 Februari 2016, kami membeli tiket Kalstar untuk tanggal 16 Februari dengan rute penerbangan Kupang (KOE)-Makassar (UPG) atas nama Christ Hally Santoso dan Angelina Vanessa dengan kode booking 6DA2ER. Pemesanan kami lakukan secara online.

Namun, ketika tiba di Bandar Udara El Tari, Kupang, pada 16 Februari, mendadak kami mendapat info bahwa untuk sementara Kalstar tidak terbang. Dari petugas Kalstar di bandara, kami mendapat informasi bahwa maskapai ini sudah vakum sejak 11 Februari. Pihak Kalstar mengaku sudah mencoba menelepon Angelina Vanessa, tapi tidak tersambung.

Karena harus mengejar pertemuan di Ambon keesokan harinya, setelah mendapat kabar bahwa Kalstar hanya akan memberikan refund tiket tanpa penggantian penerbangan, kami segera mencari alternatif ­penerbangan lain dengan harga lima kali lipat lebih mahal.

Kami sudah memberikan nomor rekening atas nama Angelina Vanessa untuk refund tiket. Tapi sampai sekarang kami belum menerima uang kami kembali. Atas tindakan Kalstar ini, kami mengalami kerugian bukan hanya materi, tapi juga tenaga dan waktu. Kami meminta pihak Kalstar bertanggung jawab.

dr Christ Hally Santoso
Yayasan Dokter Peduli, Jakarta


Wakil Rakyat Bikin Sakit Hati

Demokrasi adalah segala sesuatu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Itu yang sering didengungkan oleh para wakil rakyat, yang terpilih mewakili rakyat. Tapi, apakah mereka sungguh bekerja untuk rakyat?

Kita bisa melihat rapor Dewan Perwakilan Rakyat tahun-tahun yang lalu. Apa saja yang telah mereka hasilkan? Berapa undang-undang yang telah mereka sahkan? Publik selalu mereka buat bingung. Mereka pandai bersilat lidah hingga masyarakat sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka menomorduakan kepentingan rakyat dan mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok. Sadarkah para politikus bahwa sikap seperti itu membuat rakyat sakit hati?

Muhammad Fadlan Amaruddin
Mahasiswa STIE Ganesha, Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus