Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polisi Terus Mendalami Motif Teroris dalam Kerusuhan Mako Brimob

Pihak kepolisian masih terus mendalami motif kerusuhan di Rumah Tahanan Teroris Markas Komando atau Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa lalu.

12 Mei 2018 | 11.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Personel kepolisian melakukan pengamanan menjelang pemindahan napi teroris yang terlibat kerusuhan di Mako Brimob, di dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, 10 Mei 2018. Seluruh narapidana kasus terorisme yang menghuni rumah tahanan Cabang Salemba Mako Brimob, akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. ANTARA/Idhad Zakaria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pihak kepolisian masih terus mendalami motif kerusuhan di Rumah Tahanan Teroris Markas Komando atau Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa lalu, 8 Mei 2018.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan bahwa pemicu awal kerusuhan yakni Wawan Kurniawan alias Abu Afif. Tahanan ini terlibat dalam kasus Bom Taman Pandawan Cicendo Bandung. “Dia teriak-teriak karena titipan makanan dari keluarga“ ujar Setyo di Mako BrimobDepok, Rabu, 9 Mei 2018.

Baca : Usai Kejadian Mako Brimob, 13 Tahanan Dibawa ke Polres Jakarta Selatan

Jejak Wawan ditemukan di lingkaran Yayat Cahdiyat. Pada 27 Februari 2017, Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam mencoba meledakkan bom panci di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung.

Bom dirakit menggunakan bahan peledak berjenis triacetone triperoxide (TATP). Berdasarkan catatan polisi, Yayat adalah murid Aman Abdurrahman, pendiri Tauhid Wal Jihad dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Setelah peledakan di Bandung, polisi memburu rekan-rekan Yayat. Salah satunya Wawan Kurniawan alias Abu Afif, yang menjadi provokator kerusuhan Mako Brimob.

Pas bentrokan terjadi di Blok C Rutan Mako Brimob antara kubu Wawan dan pasukan Dentasemen Khusus 88 Antiteror. Dalam kompleks rutan sedang dilakukan pemeriksaan terhadap tiga anggota kelompok teroris JAD yang ditangkap saat merakit bom berjenis TATP dan berencana melakukan bom bunuh diri di beberapa kantor polisi di Bogor, Jawa Barat.

Mereka adalah M. Mulyadi, Abid Faqihuddin, dan Anang Rachman alias Abu Arumi. “Lokasi pemeriksaan Densus bersampingan dengan Blok C.”

Menurut Setyo, Wawan bukan pemimpin tahanan teroris. Ia hanya pemicu awal kerusuhan di Mako Brimob. Dia yang pertama memprovokasi kerusuhan. “Perlu pendalaman lagi kalau motif teriakan Wawan berhubungan dengan pemeriksaan tiga anggota JAD,” tuturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus