Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Politikus PDIP Gembong Warsono Meninggal, Anies Baswedan: Tokoh dengan Komitmen Tinggi pada Jakarta

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meninggal pada Sabtu dini hari, 14 Oktober 2023 di RSUP Pertamina.

14 Oktober 2023 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono memberikan keterangan kepada wartawan, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Gembong Warsono meninggal dunia pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI itu meninggal di RSUP Pertamina pada pukul 01.30 WIB. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Kebayoran Lama. Belum ada penjelasan lebih lanjut tentang kapan jenazah Gembong Warsono akan dimakamkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gembong adalah politikus PDIP yang kritis terhadap kinerja Pemerintan Provinsi DKI Jakarta, terutama di era Gubernur Anies Baswedan. Namun, kekritisan Gembong tetap berlanjut di era Heru Budi Hartono yang tak lain bagian dari kekuasaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Gembong beberapa kali kritik gaya komunikasi Heru Budi

Gembong misalnya beberapa kali mengkritik gaya komunikasi Heru Budi Hartono yang buruk. Dua bulan setelah Heru Budi kembali ke Balai Kota sebagai Pj Gubernur DKI, Gembong mengkritik kebijakan Heru yang membuat slogan baru Sukses Jakarta Untuk Indonesia. 

Langkah Heru Budi itu dinilai publik hendak menghapus jejak kepemimpinan Anies Baswedan yang terkenal dengan slogan +Jakarta atau Jakarta Plus. 

Saat itu, Gembong Warsono menilai polemik ini muncul akibat lemahnya komunikasi publik Heru. “Persepsi menjadi liar sekarang,” kata dia saat dihubungi, Sabtu, 17 Desember 2022.

"Ini kan pertanda komunikasi tidak baik. Kalau komunikasi baik, enggak mungkin orang lain protes," kata dia.

Yang terbaru, Gembong kembali mengkritik gaya komunikasi Heru Budi yang buruk. Ia meminta Heru Budi yang akan segera menyelesaikan tahun pertama masa jabatannya sebagai Pj Gubernur DKI untuk memperbaiki gaya komunikasinya ke publik. 

"Komunikasi publik Pak Heru perlu diperbaiki," kata Gembong Senin, 9 Oktober 2023 seperti dilansir dari Antara. 

Gembong menuturkan dengan adanya komunikasi baik dari seorang pemimpin maka eksekusi program pemerintah akan berjalan lancar. Sebaliknya, jika terbilang kurang baik maka pelaksanaan program pembangunan akan tersendat.

Anies Baswedan sampaikan duka cita

Ucapan duka cita atas meninggalnya Gembong Warsono disampaikan oleh Anies Baswedan melalui akun media sosialnya. 

Anies menyatakan turut berduka atas meninggalnya Gembong. Anies mengaku punya kesan dan kenangan yang kuat terhadap sosok Gembong.

"Selama kami menjalani amanah sebagai Gubernur, kami mengenal beliau sebagai tokoh yang memiliki kecintaan dan komitmen tinggi pada kota Jakarta, serta amat berdedikasi dalam menjalankan peran dan tugasnya," tulis Anies di akun Twitter atau X, Sabtu 14 Oktober 2024.

Anies mengatakan mereka sering berdiskusi meski dengan perbedaanpendapat, tapi dengan pikiran terbuka dalam semangat demokrasi.

"Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amalnya dan diampuni khilafnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin yra," tulis Anies. 

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi yang juga kolega Gembong di PDIP mengajak untuk mendoakan Gembong Warsono wafat dalam Husnul Khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya. "Mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," tulis Prasetyo Edi di akun X-nya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus