Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdurrahman Wahid Mengalahkan Pemilu PADA 1980-an, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah jadi kolumnis ”khos” di sebuah harian nasional. Tapi, siapa jagonya di Piala Eropa sekarang? Seorang pembantu dekatnya mengatakan, unggulan Ketua Dewan Suro PKB ini adalah Portugal. Ketika hal itu dikonfirmasi, Gus mengelak. ”Saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan sepak bola,” ujarnya sambil tertawa. Mungkin faktor kesehatan mata membuatnya tak lagi intens mengikuti kegiatan sepak bola. Kadang-kadang, bila perkembangannya seru, Gus Dur akan bertanya kepada orang-orang terdekatnya tentang perkembangan mutakhir suatu event sepak bola. Ditemui di kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu, Gus Dur lebih banyak bercerita soal kampanye presiden yang tengah berlangsung. ”Yang jelas, Piala Eropa bakal lebih menyedot perhatian masyarakat daripada kampanye presiden,” tuturnya. Ah, yang bener! ”Lihat saja kampanye SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan MJK (Muhammad Jusuf Kalla) di Papua. Masa, cuma dihadiri seribu orang,” ujar kiai bertubuh tambun ini sembari tertawa. Gus menambahkan, ”Tanpa Piala Eropa pun antusiasme masyarakat terhadap pemilu kurang, apalagi nanti bila kejuaraan itu bergulir.”
Alvin Lie Biru is the Best ALVIN Lie menyukai sepak bola bukan karena Amien Rais, calon presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN), penggemar sepak bola (dan tinju). Juru kampanye nasional dan Ketua Penggalangan Dukungan Partai Politik PAN ini telah gila sepak bola sejak dulu. Kadang lelaki asal Semarang itu bertaruh dengan teman-teman dekatnya. Bukan bertaruh uang, tapi hanya membayari makan yang menang. Alvin, 43 tahun, sangat kenal gaya main Thierry Henry, David Trezeguet, Sylvain Wiltord, atau Zinedine Zidane. ”Mereka pemain haus gol dan bermain di klub-klub papan atas Eropa,” katanya. Menurut dia, itu menunjukkan pembinaan sepak bola Prancis sudah sangat maju. Yang menarik, di tim Prancis hanya ada sedikit pemain lokal. Tapi, kenapa melulu mengomentari tim Prancis? ”Saya suka permainan mereka. Terlebih kostum Prancis biru. Biru is the best!” ujarnya dengan tertawa. Catat, warna bendera PAN juga biru. O, begitu.…
Tessa Kaunang Taruhan Cepekan SEMULA Tessa Kaunang tak terlalu suka sepak bola, seperti juga dua adik dan orang tuanya. Tapi, beberapa kali jadi presenter sepak bola memaksa putri gitaris SAS Arthur Kaunang ini mempelajari bal-balan. Gara-gara pacarnya, Veri Afrizal, penggemar bola, gadis cantik kelahiran Surabaya, 5 November 1976, ini ikut-ikutan taruhan. ”Iseng saja, cuma cepekan (maksudnya seratus ribu rupiah) kok, itu pun dengan teman-teman dekat,” kata artis yang kini sibuk dengan acara talk show Salon Rumpi, infotainment Kasak-Kusuk, dan kuis Gerobak Keliling di televisi itu. Dari Veri pula, Tessa mengenal baik para pemain Italia. ”Mereka ganteng-ganteng. Pantas para cewek ABG pada suka,” ujarnya, renyah. Ia pun tambah tertarik. Untuk Piala Eropa, Tessa mengaku tak khusus mempersiapkan diri. ”Tapi saya baca-baca lagi informasi tentang sepak bola, biar nanti tidak kosong ketika menonton televisi,” ia menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo