Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dan Abraham Lunggana alias Lulung dianggap sebagai penyebab meningkatnya elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) di DKI Jakarta.
Baca: Lagi, Spanduk Kemenangan Prabowo Dicopot di Pisangan Timur
Bendahara Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta Bambang Kusumanto menyebut dukungan partainya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadi salah satu faktor meningkatnya elektabilitas PAN di Jakarta.
Dalam Situng KPU per hari ini pukul 12.00 WIB memperlihatkan, Partai Amanat Nasional berada di empat teratas partai yang lolos DPRD DKI. PAN mendapat suara sebesar 6,32 persen. Bambang optimistis posisi itu dapat bertahan hingga rekapitulasi suara rampung.
Menurut Bambang, banyak warga Ibu Kota yang memilih Prabowo sebagai presiden 2019-2024 khususnya di daerah pemilihan (dapil) Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
"Kita memang secara politik mengambil sikap mendukung Prabowo dan kemudian kita bisa mendapatkan semacam efek dari situ," kata Bambang saat dihubungi, Rabu, 8 Mei 2019.
Data Sistem Informasi Perhitungan Suara atau Situng KPU menunjukkan Prabowo unggul di Jaktim dan Jaksel. Pasangan Prabowo - Sandiaga Uno untuk sementara memperoleh 568.023 suara di Jaktim mengalahkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, yang meraih suara 487.014 suara.
Untuk dapil Jaksel, Prabowo-Sandiaga mendapat 314.356 suara sedangkan pasangan 01 294.186 suara. Di Jakbar, suara Prabowo lebih sedikit ketimbang Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh 493.618 suara sedangkan Jokowi 663.830.
Namun Bambang menyatakan efek Prabowo tak terlalu besar untuk meloloskan PAN di DPRD DKI. Menurutnya masih ada faktor-faktor lain yang mendongkrak popularitas PAN.
Baca: PAN Raup Suara Berlipat Ganda di Jakarta, Sebelumnya Cuma Dapat 2 Kursi di DPRD DKI
Selain Prabowo Subianto, faktor lain yang juga signifikan adalah bergabungnya Abraham Lunggana alias Lulung ke partai yang didirikan Amien Rais itu. Lulung memutuskan pindah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke PAN. Dia kemudian maju sebagai calon legislatif DPR RI. "Beliau kan memang tokoh ya, tokoh betawi dan dari tokoh pergerakan juga. Jadi saya yakin itu mempunyai dampak," ucap Bambang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini