Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pulo Mas, Ketangkasan Atau Apa?

Arena pacuan kuda di Pulo Mas rugi terus, muncullah PT. Amirin Ria membuka arena ketangkasan untuk membantunya. Selain itu punya banyak rencana untuk mengembangkan tempat pacuan itu.(kt)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJUMLAH sepeda motor meraung-raung di arena. Empat kali putaran, satu sama lain saling mendahului. Anak-anak berusia antara 5 sampai 12 tahun, Minggu siang itu bersorak gembira di lantai 1 dan 2 podium penonton Arena Pacuan Kuda Pulo Mas Jakarta. Sejak beberapa waktu lalu salah satu arena rekreasi warga ibukota itu memang tak lagi hanya diisi balapan kuda. Selang-seling dengan para joki memperlihatkan kemahiran mengendarai binatang, 12 pengendara sepeda motor mengisi acara motocross. Waktunya seminggu sekali setiap Minggu siang. Akan hal acara Rabu dan Sabtu malam untuk para joki saja. Arena balap sepeda motor cukup berat: berlumpur, berbelok-belok, berombak naik turun. Tidak heran Badan Pengelola Pacuan Kuda Pulo Mas menyediakan hadiah Rp 25, 15 dan 10 ribu untuk masing-masing juara 1, 2 dan 3 dari mereka yang turun ke arena -- sementara masing-masing Rp 4.000 untuk juara 4 sampai 8. Sekalipun arena itu disebut-sebut justru untuk mencegah para remaja ngebut di jalan umum. Belum Tahu Menurut Mochtar Latif Ketua Persatuan Olahraga Sepeda-motor Indonesia Jakarta (Posija) organisasinya masih menganggap perlu mengadakan pembicaraan dengan beberapa pihak yang bersangkutan dengan penyelenggaraan motocross di Pulo Mas itu. Karena balap sepeda motor di sana itu di-toto-kan. Alasan Syaiful Rizal dari bagian toto Badan Pengelola Pacuan Kuda Pulo Mas "sport itu harus ditunjang para penggemarnya secara konkrit dalam ujud materi, tidak cukup dengan sorak-sorak atau teriak saja." Penyelenggaraan toto motocross sejak hampir setahun lalu dengan seizin Pemerintah DKI Jakarta, menurut Syaiful justru "untuk membiayai penyelenggarannya." Dibuka sejak 1971 Arena Pacuan Kuda Pulo Mas dikabarkan terus menerus rugi. Itulah sebabnya seperti dikatakan Syaiful penanam modal dari Australia yang semula ikut bagian dalam penyelenggaraannya mengundurkan diri hampir 6 tahun lalu. Mundurnya pihak Australia tidak membuat pihak Indonesia putus asa melanjutkan usaha itu. Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta waktu itu, lantas memberi subsidi Rp 12 juta sebulan. Jumlah itu tidak mencukupi. Sebab menurut Syaiful biaya operasionil yang diperlukan setiap bulan Rp 20 juta -- "termasuk untuk menggaji 100 karyawan, biaya pemeliharaan tempat kuda dan lain-lain." Tapi satu persoalan baru dihadapi oleh Badan Pengelola Pacuan Kuda Pulo Mas (dulu bernama Jakarta Racing Management). Yakni setelah totalisator pacuan anjing di Senayan ditutup, subsidi Pemerintah DKI tak lagi keluar. Bahkan menurut Gubernur Tjokropranolo subsidi memang sudah dicabut "jauh sebelum Greyhound (pacuan anjing itu) ditutup." Alasannya, "pacuan kuda itu sport yang ada unsur judinya, karenanya tidak usah disubsidi." Maka muncullah PT Amirin Ria yang menurut Syaiful ingin membantu arena rekreasi yang merupakan proyek Pemerintah DKI tadi. Pertengahan Januari lalu perusahaan ini menandatangani kontrak dengan Pemerintah DKI dan Badan Pengelola Pacuan Kuda Pulo Mas (waktu itu masih disebut JRM) untuk jangka waktu 3 tahun. Perubahan pun terjadi. Maka muncullah arena ketangkasan. Tempatnya di lantai 2 penonton. Dengan lebih dulu membayar koin seharga Rp 5 ribu di stand itu warga ibukota bisa mengadu untung lewat permainan yang biasanya ada di arena yang bernama kasino. Antaranya black jack, kano, super pingpong dan tambola. Judikah itu? "Bukan," kata Syaiful Rizal. Karena "kasino harus ada roletnya serta lebih banyak permainan kartu." Jadi, menurut Syaiful, apa yang dlusahakan PT Amirin Ria itu memang permainan ketangkasan. Dan ini, katanya, semata-mata supaya PT Amirin Ria dapat terus membantu pacuan kuda yang terus rugi. Disamping itu perusaha.m ini masih punya banyak rencana untuk mengembangkan tempat pacuan itu. Komar Wijaya Hadipraja, Geperal Manager perusahaan itu, menyebut-nyebut misalnya rencana untuk menyelenggarakan auto cross, display drumbard, m(tor boat dan lain-lain. "Tidak untuk ditotokan, kecuali jika situasi menghendaki " katanya kepada TEMPO. Gubernur DKI Tjokropranolo agaknya belum banyak mengetahui berbagai permainan ketangkasan di tempat pacuan kuda itu. "Saya belum tahu tentang itu" kata Tjokropranolo ketika ditanya mengenai berbagai permainan tambahan tadi "saya belum menerima laporan, saya akan cek."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus