Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Puluhan Warga Jasinga Sempat Keracunan Makanan: Ini Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Sebanyak 117 warga Jasinga, Bogor mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan pada pengajian. Inilah cara menangani keracunan makanan.

16 Maret 2023 | 12.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Keracunan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga di RT 003/02 Desa Pamgradin, Jasinga, Kabupaten Bogor dikabarkan mengalami keracunan makanan massal usai menyantap makanan yang disajikan pada pengajian pada Senin, 13 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Camat Jasinga, Santosa, memberikan keterangan kepada Tempo bahwa kejadian berawal dari acara Rajaban dan penutupan pengajian di dusun 1 Pamgradin pada Senin, 13 Maret 2023 malam kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para warga mulai mendatangi Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Jasinga setelah menyantap sajian yang disuguhkan pada acara tersebut.

Santosa menyebut, sejak Senin malam pukul 19.00 hingga 21.00, sekitar 60 warga mendatangi UGD untuk mendapat penanganan medis.

“Diduga penyebabnya mereka keracunan makanan yang dihidangkan di acara itu, kami sudah koordinasi dengan aparat untuk melakukan pendalaman dengan memeriksa sampel makanan,” ujarnya.

Selain itu mengutip dari Antaranews.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, drg Mike Kaltarina memberi keterangan bahwa total korban yang mengalami keracunan sebanyak 117 orang.

“Ada 117 orang keracunan. Rawat inapnya nambah dua orang, jadi total ada 43 orang dirawat di Puskesmas Jasinga,” kata Mike, Selasa, 14 Maret 2023..

Mengenal gastroenteritis

Penyakit keracunan makanan dalam istilah medis disebut dengan gastroenteritis. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini menurut Medicalnewstoday.com dapat berupa diare, mual, muntah, dan sakit atau kram perut.

Gastroenteritis ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit. Ketiga organisme ini jika masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan menyebabkan sakit, maka disebut dengan keracunan makanan.

Penanganan keracunan makanan

Gastroenteritis dan keracunan makanan biasanya sembuh tanpa penanganan langsung petugas medis. Perawatan yang dapat dilakukan sendiri dapat difokuskan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, terutama dehidrasi.

Strategi pengobatan dan pencegahan utama untuk keracunan makanan adalah dengan beristirahat dan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dengan cara:

  • Minum banyak cairan, lebih baik yang mengandung garam untuk rehidrasi oral sehingga berguna dalam menggantikan elektrolit yang hilang.
  • Memastikan cairan tetap masuk meskipun muntah terus berlanjut, dengan meminum sedikit air atau membiarkan es batu meleleh di mulut.
  • Secara bertahap mulai makan lagi.

Lalu makanan apa yang harus dimakan orang yang mengalami keracunan makanan?

Sebenarnya tidak ada pantangan khusus pada makanan, tetapi makanan hambar mungkin lebih mudah dicerna. Ini dapat termasuk sereal, nasi putih, roti panggang, atau pisang.

Makanan yang mungkin bisa dihindari adalah makanan berlemak, bergula, atau pedas, serta produk susu, kafein, dan alkohol, karena ini dapat memperburuk gejala pada keracunan makanan beberapa orang.

PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan editor : Puluhan Warga Jasinga Keracunan Usai Hadiri Pengajian, Ini Penyebabnya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus