Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prediksi puncak akan terjadi dua minggu lagi," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama kepada TEMPO melalui pesan WhatsApp, Kamis 15 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun demikian, Ngabila mengimbau warga untuk tidak panik. Sebaliknya, tetap menjaga protokol kesehatan selama berkegiatan di luar rumah. Dia juga menambahkan tidak ada aturan khusus atau pembatasan aktivitas selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Masyarakat yang paling bertanggung jawab untuk kesehatannya masing-masing," ujarnya sambil menambahkan, "Pemerintah terus mengimbau perketat prokes dan menyediakan secara gratis layanan vaksin, PCR, dan pengobatan."
Mungkin Naik Dua Kali dalam Setahun
Menurut Ngabila, pola kenaikan kasus Covid-19 mungkin terjadi per enam bulan. Hal ini terjadi seiring dengan kondisi pancaroba atau peralihan musim dan menurunnya kadar antibodi dalam tubuh terhadap virus.
Ngabila berkata kalau saat ini pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. "Karena mereka jika terinfeksi berpeluang lebih besar meninggal," ujarnya.
Kelompok yang rentan, yaitu usia 50 tahun ke atas (lansia); belum vaksinasi; dan memiliki komorbid hipertensi, DM, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, serta HIV.
Menurutnya, orang yang belum vaksin atau yang memiliki imunodefisiensi pun berpeluang menciptakan mutasi virus baru. Virus corona Covid-19 akan terus bermutasi menjadi lebih mudah menular lagi meski diyakini tidak akan menyebabkan lebih parah, justru gejala akan lebih ringan. Tapi, tetap, infeksi virus bisa menjadi parah pada orang yang belum vaksin atau berkomorbid.
Adapun peran vaksin booster akan menambah jumlah antibodi untuk membunuh virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. Kemudian, prinsip imunisasi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Jika sedang batuk pilek, kata Ngabila, tunda pemberian vaksin sampai sembuh, dan sesudah sembuh segera vaksin. Jika positif Covid-19, vaksinasi bisa diberikan satu bulan sesudah dinyatakan sembuh. Vaksin Covid-19 dapat dijeda minimal 14 hari dari pemberian vaksin jenis lainnya.
Pilihan Editor: Bullying di SMAN 26 Jakarta Versi Sekolah Versus Korban