Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Urban farming adalah metode bertani yang semakin populer di kalangan penduduk perkotaan. Metode ini memungkinkan orang untuk menanam berbagai jenis tanaman di dalam lingkungan area perkotaan yang terbatas seperti halaman rumah bahkan teras.
Bagaimana Metodenya?
Ada beberapa metode yang digunakan dalam urban farming, berikut beberapa di antaranya menurut semarangkota.go.id.
- Kebun Vertikal: Metode ini melibatkan menanam tanaman di dinding atau struktur vertikal. Biasanya menggunakan hidroponik atau sistem tanah dalam pot vertikal.
- Hidroponik: Metode ini melibatkan menumbuhkan tanaman dalam larutan nutrisi tanpa menggunakan tanah. Akar tanaman ditempatkan dalam larutan nutrisi yang kaya akan zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
- Aquaponik: Metode ini menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman. Sistem ini menggunakan air yang mengandung nutrisi dari limbah ikan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman.
- Kebun Atap: Praktik ini melibatkan menanam tanaman di atas bangunan, seperti atap gedung, untuk memanfaatkan ruang yang tersedia dan mengurangi panas bangunan.
- Kebun Komunal: Ini adalah praktik menanam di lahan-lahan komunal yang dibagi dan diurus bersama oleh anggota komunitas. Biasanya dilakukan di lahan-lahan publik yang dialokasikan untuk kebun.
Ragam Tanaman Urban Farming
Berbagai jenis tanaman dapat ditanam dengan metode urban farming:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Sayuran: Tanaman seperti selada, tomat, mentimun, paprika, wortel, dan bayam sering ditanam dalam urban farming karena cocok untuk ditanam dalam wadah atau sistem hidroponik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Buah-buahan: Beberapa buah seperti stroberi, jeruk kecil, atau blueberry dapat ditanam dalam pot atau wadah.
- Herba dan Tanaman Obat: Banyak herba seperti basil, mint, rosemary, dan lavender dapat tumbuh dengan baik dalam urban farming.
- Tanaman Hias: Varietas tanaman hias juga dapat ditanam untuk meningkatkan estetika ruang perkotaan.
Sebagai contoh, menurut India Times, tanaman-tanaman seperti leafy greens, tomat, herba, paprika, dan strawberry cocok ditanam dalam wadah atau pot. Sayuran berdaun hijau, seperti selada, bayam, dan kale, bisa tumbuh dengan baik dalam wadah dan tidak memerlukan banyak ruang.
Tomat adalah salah satu tanaman paling populer untuk urban farming karena mudah tumbuh, bisa menghasilkan panen yang melimpah, dan bisa ditanam dalam pot atau tempat tidur yang ditinggikan.
Herba seperti basil, mint, rosemary, dan thyme sangat cocok untuk urban farming karena bisa tumbuh dengan baik dalam wadah dan memberikan aroma dan rasa pada hidangan. Paprika juga bisa ditanam dalam wadah dan menghasilkan panen yang melimpah.
Selain itu, buah-buahan seperti stroberi dan jeruk kecil juga bisa ditanam dalam pot atau wadah. Tanaman-tanaman ini tidak hanya memberikan hasil panen yang lezat, tetapi juga bisa menjadi tambahan estetika pada lingkungan perkotaan.
Dengan berbagai metode dan jenis tanaman yang dapat ditanam, urban farming menjadi alternatif yang menarik bagi penduduk perkotaan untuk menghasilkan makanan sendiri dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Dalam hal ini potensial ikut mengurangi polusi udara dari lingkungan kecil.
Pilihan editor: Manfaatkan Lahan, Warga Tanam Kebun Sayur di Belakang Proyek JIS