Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Raja Belanda Minta Maaf atas Kekerasan Selama Penjajahan

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Tanah Air.

11 Maret 2020 | 00.00 WIB

Raja Belanda Willem Alexander (kanan) dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Ereveld Menteng Pulo, Jakarta, kemarin. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Raja Belanda Willem Alexander (kanan) dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Ereveld Menteng Pulo, Jakarta, kemarin. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA - Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Masa lalu tidak dapat dihapus dan harus diakui setiap generasi secara bergantian. Pada tahun-tahun setelah Proklamasi, pemisahan yang menyakitkan terjadi dan menelan banyak korban jiwa," kata Willem-Alexander dalam konferensi pers di Istana Bogor, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sejalan dengan pernyataan sebelumnya oleh pemerintah Belanda, saya ingin menyatakan dan mengulangi penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu. Saya melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terkena dampak terus berlanjut dirasakan hingga hari ini."

Pada 2013, pemerintah Belanda secara terbuka meminta maaf kepada Indonesia atas pembunuhan massal oleh pasukannya dalam perang kemerdekaan 1940-an, dalam permintaan maaf umum pertama untuk semua eksekusi.

Namun permintaan maaf kemarin adalah yang pertama dilontarkan oleh seorang raja Belanda, menurut dua sumber, termasuk seorang pejabat senior pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pemerintah Belanda mengumumkan kompensasi kepada para janda korban pembunuhan massal.

Keluarga Kerajaan Belanda juga menyatakan rasa dukacita mendengar berita kecelakaan kapal yang menewaskan tujuh pegawai pemerintah Indonesia dan melukai 20 lainnya, termasuk dua staf kedutaan Belanda. Kecelakaan itu terjadi ketika para pejabat mengamankan sebuah wilayah di bagian Pulau Kalimantan, di mana pasangan kerajaan itu akan berkunjung minggu ini. FRANCE24 | SITA PLANASARI AQUADINI

 

 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus