Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tak diberikan kesempatan berbicara untuk menyampaikan aspirasi massa yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja saat rapat bersama Presiden Joko Widodo pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak bisa memberikan keterangan. Karena semua diminta dari presiden dan tim presiden," kata Anies saat meninjau kerusakan Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Oktober 2020. "Karena pesannya seperti itu kami jadi tidak bisa menyampaikan keterangan apapun."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2019-2023 itu menilai rapat lebih berjalan searah karena seluruh keterangan hampir disampaikan oleh Presiden Jokowi. "Jadi kami yang hadir tidak bisa memberikan keterangan," ujar Anies lagi.
Presiden Jokowi mengumpulkan seluruh gubernur untuk rapat secara virtual pada Jumat pagi, 9 Oktober 2020.
Baca juga : 44 Halte Transjakarta Dirusak Massa, Anies Baswedan: Juga 2 Halte Terbaik di Bundaran HI
Mengutip Koran Tempo hari ini, dalam pertemuan sekitar satu jam itu, Jokowi meminta para gubernur membantu pemerintah pusat menjelaskan UU Cipta Kerja kepada masyarakat di wilayahnya.
Dalam kesempatan rapat tersebut, Jokowi hanya memberikan kesempatan untuk bicara kepada lima gubernur, yakni Gubernur Gubernur Lampung Arinaldi Djunaidi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
Sedangkan Gubernur Anies yang wilayahnya menjadi tempat demonstrasi besar dan berakhir dengan bentrokan tidak diberikan kesempatan bicara.
Jokowi pun melarang semua peserta menyampaikan hasil pertemuan itu. Ridwan Kamil membenarkan presiden melarang peserta membocorkan isi rapat.
Saat unjuk rasa pecah kemarin, Anies Baswedan yang mengenakan rompi coklat dan helm sepeda, menemui demonstran yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pada Kamis malam, 8 Oktober 2020. Gubernur DKI Jakarta itu datang bersama Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.
Demo massa dari berbagai elemen di Jakarta kemarin, berunjung rusuh. Anies datang ke lokasi kerusuhan berusaha menenangkan massa dan meminta mereka membubarkan diri. "Ini semua berisiko. Saya ingin yang merasa dirinya pejuang pulang ke rumah, tidak ada yang sakit," kata Anies mengingatkan massa yang berunjuk rasa saat masa pandemi.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berjanji akan menyampaikan aspirasi para demonstran. Anies pun menginginkan hak-hak tersebut terjaga. Meski demikian, Anies tak menjelaskan lebih lanjut aspirasi tersebut akan disampaikan ke pihak mana. Dia hanya mengungkapkan bahwa setiap warga berhak menyampaikan aspirasi.
"Besok kita teruskan betul-betul akan teruskan," ujar Anies.
Anies Baswedan berjanji akan melakukan pertemuan terkait tuntutan pendemo. "Ingatlah bahwa yang namanya menegakkan keadilan kewajiban kita semua, dan Anda semua menegakkan keadilan."
IMAM HAMDI | KORAN TEMPO