Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Rekapitulasi Suara Rampung, Pengamanan Gedung KPU Diperketat

Apel pengamanan gedung KPU diikuti personel kepolisian dari satuan Brimob, Polisi Satwa, hingga Korps Marinir TNI.

21 Mei 2019 | 11.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif dalam apel persiapan pengamanan aparat gabungan TNI dan Polri terhadap massa aksi 22 Mei 2019 di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin 20 Mei 2019, TEMPO/Ayu Cipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamanan di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pascarekapitulasi hasil Pemilu 2019 diperketat. Ribuan petugas gabungan polisi dan TNI sudah bersiaga di depannya sejak pagi tadi, Selasa, 21 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi sudah memblokade dua ruas Jalan Imam Bonjol, yang tepat berada di depan gedung KPU dengan kawat berduri. Kendaraan taktis seperti water cannon dan barakuda disiagakan. "Tidak perlu ragu untuk bertindak selama masih dalam aturan yang ada,” kata Kepala Pengamanan Objek KPU Komisaris Besar Edison dalam apel pengamanan yang diikuti personel kepolisian dan TNI, Senin pagi, 22 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Edison meminta personel memahami tugas pokok dan fungsi menurut Perkap Nomor 16 tahun 2006 tentang pengendalian massa. “Ikuti itu dengan tanggung jawab.” Ia meminta para petugas tidak takut bertindak dalam menghadapi massa yang akan unjuk rasa.

Apel pengamanan diikuti personel kepolisian dari satuan Brimob, Polisi Satwa, hingga Korps Marinir TNI.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menerangkan sebanyak 45 ribu personel gabungan dari Polri dan TNI disiapkan untuk menyambut penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019. Mereka akan mengawal demonstrasi dan menjaga sejumlah obyek vital.

Rencananya, massa Persaudaraan Alumni 212 menyatakan akan menyelenggarakan Aksi 22 Mei atau Ifthor Akbar 212 di kantor KPU pada 21 dan 22 Mei. Mereka menuntut agar KPU menghentikan pengumuman hasil penghitungan suara. Namun KPU telah menyelesaikan penghitungan suara dini hari tadi.

Hasilnya pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dengan 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen. Sedangkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen. Total jumlah sah pada pemilu 2019 mencapai 154.257.601.

 

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus