Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menjamin Ruang Publik di TIM

Meski revitalisasi belum sepenuhnya rampung, Taman Ismail Marzuki mulai dipenuhi agenda seni. Ada konser musik gratis untuk menyambut hari jadi Jakarta pada Sabtu malam ini.

11 Juni 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tampak depan Gedung Teater Terbuka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 10 Juni 2022. TEMPO/Indra Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Revitalisasi TIM membuat bertambahnya ruang publik di Jakarta.

  • Meski belum rampung benar, pengelola Taman Ismail Marzuki menjamin ruang publik terbuka untuk umum.

  • Agenda kesenian di TIM mulai ramai, termasuk konser gratis pada Sabtu malam ini.

JAKARTA – Sejumlah pekerja tampak sibuk di area Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), kemarin. Pusat seni dan budaya di Cikini, Jakarta Pusat, itu baru saja melewati proses revitalisasi TIM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada pekerja yang mengangkut papan kayu, ada pula yang memeriksa lampu dan perangkat elektronik di atas panggung. Pekerja lain mondar-mandir memindahkan beberapa barang dari luar ke dalam gedung. Barang-barang yang disimpan di dalam kotak tertutup itu ditaruh di ruang luas yang berada di balik layar hitam di atas panggung. "Sedang persiapan karena besok akan ada acara," kata petugas keamanan yang enggan dituliskan namanya, kemarin. 
 
Taman Ismail Marzuki akan menggelar konser hari ini. Pertunjukan musik gratis tersebut merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-495. Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Verony Sembiring, memastikan tak ada kendala dalam persiapan konser musik ini. "Gedung untuk kegiatan konser sudah siap," kata Verony ketika dihubungi, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Galeri Annex di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 10 Juni 2022. TEMPO/Indra Wijaya

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI, Andhika Permata, mengatakan konser musik di Taman Ismail Marzuki gratis dan dibuka untuk umum. Yura Yunita, Sal Priadi, Dere, dan Mocca akan menjadi bintang dalam konser yang berlangsung sejak pukul 19.00 sampai 21.30 tersebut. "Mereka akan membawakan karya-karya dengan narasi validasi diri dan siap mengajak penonton bersenandung dengan susunan lagu yang sudah dikurasi," kata dia. 
 
Taman Ismail Marzuki juga menggelar pameran Bulan Seni Rupa di Gedung Panjang. Gedung Panjang merupakan bangunan baru hasil revitalisasi TIM, yang berlangsung sejak pertengahan 2019. Pameran di Galeri Seni dan Galeri Annex ini digelar sejak Jumat pekan lalu sampai 30 Juni mendatang dengan menampilkan seni lukis, kaligrafi, batik, dan instalasi seni rupa. Kemarin, sejumlah pengunjung hilir-mudik menikmati pameran. Tidak penuh, tapi selalu ada pengunjung yang datang bergantian.
 
Lika, pengunjung pameran, mengaku terhibur melihat pameran tersebut. Perempuan berusia 26 tahun itu juga terpesona dengan Gedung Panjang. Menurut dia, bangunan dan kedua galeri itu punya nilai estetika yang tinggi. "Bagus banget, apalagi Galeri Annex dibikin unik dan punya alur langkah untuk pengunjung," kata dia. 
 
Pengunjung lain, Brian, segendang sepenarian. Dia mengatakan kedua galeri itu terlihat betul didesain khusus untuk pameran seni. "Obyek yang dipamerkan di acara ini enggak terlalu banyak, tapi terbayar dengan bentuk galeri baru ini," kata dia di lokasi, kemarin. 
 
Namun Brian sempat mengeluhkan kondisi Taman Ismail Marzuki yang masih berantakan. Memang proyek revitalisasi TIM belum sepenuhnya rampung. Menurut Brian, ramainya pekerja, debu, dan suara bisik proyek membuat pengunjung tidak nyaman. "Sangat mengkhawatirkan kalau pengunjung terkena kerikil atau benda lain dari atas," kata dia. 
 
Verony Sembiring menjamin keamanan pengunjung, termasuk penonton konser musik HUT Jakarta pada Sabtu malam ini. "Nanti akan kami beri pengaman dan dilengkapi rambu," ujarnya.
 
Meski pekerjaan masih berlangsung, Verony memastikan Taman Ismail Marzuki sepenuhnya terbuka untuk publik. Masyarakat diperbolehkan datang dan menikmati segala fasilitas, termasuk ruang terbuka di sana.
 
Verony mengatakan revitalisasi TIM membuat pusat seni itu punya lebih banyak ruang berkesenian, baik di dalam maupun di luar ruangan. "Sehingga diharapkan meningkatkan gairah pelaku seni dalam menyalurkan kreativitasnya," kata dia.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, berharap pengelola bisa menghidupkan ruang-ruang publik baru hasil revitalisasi TIM. Harapannya, ruang tersebut bisa menjadi wadah berekspresi dan menumbuhkan kreativitas, terutama untuk anak muda. Dia juga ingin ruang-ruang publik di kawasan yang dibangun pada masa Gubernur Ali Sadikin pada 1968 itu bisa digerakkan secara rutin sesuai dengan marwah TIM sebagai pusat kesenian di Jakarta, bahkan Indonesia. 
 
Di luar revitalisasi TIM, Nirwono menyinggung akses transportasi. Dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan lebih banyak angkutan umum yang melintas di Taman Ismail Marzuki. "Untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor," kata dia. 

INDRA WIJAYA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus