Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MULANYA, beton itu hanya ”bergoyang Inul”. Mendadak tergelincir dari mesin pendongkrak, ia jatuh menimpa lima balok lainnya. Dan, ”Brak...!,” keenam balok beton 40 x 80 meter dan setinggi 2,1 meter ini ambyur ke laut. Tujuh pekerja di atasnya sempat meloncat. Tapi Saifut, pengendali mesin pendongkrak, terimpit balok lalu ikut jatuh. Kedelapan pekerja segera dilarikan ke R.S. Dokter Soetomo Surabaya. Namun nahas, menjelang magrib, Saifut yang asal Peterongan, Jombang, Jawa Timur itu tewas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo