Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan terakhir, Gubernur DKI Anies Baswedan kerap memamerkan kedekatannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Terakhir, keduanya terlihat makan bubur ayam bareng di Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies yang datang ke Bandung untuk menghadiri Bincang U20 dijamu oleh Ridwan Kamil untuk mencicpi Bubur PR Thea yang ada di Jalan Homan. #Tim Bubur Diaduk, tulis Anies dalam unggahan video di akun Instagram resminya, @aniesbaswedan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persamuhan itu seperti jamuan balasan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil kepada Anies. Sebelumnya seperti diketahui masih dalam rangkaian U20, keduanya sempat bertemu di Jakarta International Stadium atau JIS.
Anies tampak memamerkan kemampuannya mencetak gol dari titik penalti dengan gawang yang dijaga oleh Ridwan Kamil. "Messi pun ketar-ketir melihat gol penalti ini. Bukan begitu, Kang @ridwankamil? Terima kasih Kang Emil sudah datang dan sparring di JIS. Di dalam lapangan boleh berhadapan, tapi di luar lapangan sama-sama tim bubur diaduk ," tulis Anies dalam akun Instagramnya.
Meski Anies selalu mengelak jika ditanya wartawan soal Pilpres, namun banyak pihak mengira momen kemesraan keduanya diciptakan agar selalu menjadi pembicaraan publik sebagai calon presiden atau Capres 2024.
"Jadi kemesraan-kemesraan itu adalah momen-momen politik yang sengaja mereka ciptakan," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Namun, Adi berpendapat, percuma keduanya pamer kemesraan di media sosial. Jika Anies dan Kang Emil benar-benar ingin maju Pilpres, mereka seharusnya mulai mendekati partai politik ketimbang menunjukkan kedekatan.
Sebab, hingga kini belum ada partai yang condong melamar keduanya. Baik Anies ataupun Kang Emil juga bukanlah kader partai. Sementara itu, beberapa ketua umum partai berulang kali mendeklarasikan diri maju Pilpres 2024.
Sebut saja Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Lalu Partai Demokrat, tutur Adi, sudah hampir pasti bakal mencalonkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
Kemudian Partai Gerindra memiliki Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan punya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Puan Maharani. Adi menuturkan, elektabilitas Prabowo dan Ganjar lebih unggul ketimbang Anies dan Kang Emil.
Menurut Adi, Anies dan Kang Emil perlu menawarkan keuntungan bagi partai jika ingin dipinang. Pertama bagaimana mereka mampu meraup suara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg). Kedua sanggupkah keduanya menyetorkan logistik pemilu.
"Mesin partai, tim sukses, dan struktur partai kan tidak bisa pakai doa, pakai uang itu, pakai fulus. Anies dan Ridwan Kamil bisa enggak tuh," ujar pengamat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Dalam beberapa survei, nama Anies dan Ridwan Kamil ada di tiga besar calon presiden yang disukai oleh responden.
Survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi kepala daerah paling layak dan siap maju sebagai calon presiden atau Capres 2024. Ditempat kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Mereka masing-masing mendapatkan persentase secara berurutan Anies 19,5 persen, Ganjar 16,7 persen, dan Kang Emil 7,1 persen,” ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 Februari 2022.
PDIP nilai Anies tak punya banyak panggung lagi....
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono mengingatkan konstelasi politik akan berubah pasca Anies dan Kang Emil menanggalkan jabatannya sebagai gubernur. Mereka tak akan punya banyak panggung lagi untuk mendongkrak elektabilitas.
Masa bakti Anies berakhir Oktober tahun ini. Sementara Ridwan Kamil harus meninggalkan jabatannya pada 2023.
"Dengan panggung yang terbatas secara otomatis akan mengurangi juga ketertarikan orang untuk memantau," ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI itu.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jakarta Michael Victor Sianipar ogah memolitikkan momen tersebut. Dia menganggap wajar apabila belakangan ini Anies dan Kang Emil kerap bertemu untuk mengurusi agenda U20.
"Kami tidak berusaha mengartikan politis pertemuan-pertemuan ini. Kami menanggapnya memang sebagai keperluan kerja sama untuk kesuksesan acara G20," papar dia.
Lagipula, Michael mengatakan, Anies Baswedan kini masih berstatus gubernur Jakarta. Anies lebih baik fokus bekerja ketimbang memikirkan Pilpres 2024. Menurut dia, masih banyak tugas Anies yang belum terselesaikan.