Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sari Pati Sang Raja

7 September 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA karier solonya, Michael Jackson menghasilkan 10 album studio. Dia memulainya sejak 1971, saat masih pada tahun-tahun awalnya bersama The Jackson 5. Kecuali menghasilkan hit (seperti Got to Be There dan Ben), album-albumnya semasa di bawah Motown tak ada yang istimewa, apalagi menembus angka penjualan fantastis. Keadaan berubah setelah pada 1978 Jackson bertemu dengan Quincy Jones, produser, komposer, dan konduktor yang sudah malang-melintang di industri hiburan. Bersama Jones-lah Jackson menghasilkan tiga album yang merupakan karya terbaiknya.

Esensial

OFF THE WALL
Epic, 1979

Bukan saja menandai awal kerja samanya dengan produser Quincy Jones, album ini juga menjadi monumen musikal pertamanya yang tak akan terlupakan; saat dirilis, ia seperti seketika menenggelamkan semua album solonya yang ada lebih dulu, yang kebetulan memang tak semengkilap album ini. Dengan bantuan Jones, Jackson berhasil memadukan entakan disko, irama gitar ala funk, melodi pop, dan unsur sentimental nan memikat. Dan karena itu, Jackson pun mengukuhkan diri sebagai artis dengan bakat luar biasa dan bintang yang cemerlang.

THRILLER
Epic, 1982

Inilah album yang sukses luar biasanya sungguh tak terbayangkan—terjual 40 juta kopi pada awal masuk daftar album terlaris, dengan tujuh dari sembilan lagu di dalamnya masuk daftar 10 lagu terpopuler. Album ini menggeser rekor yang dicetak, antara lain, oleh Rumours (Fleetwood Mac), Saturday Night Fever (soundtrack film dengan judul yang sama), dan Tapestry (Carole King). Materi di dalamnya memang bisa memikat hampir siapa saja; ia digarap berdasarkan album sebelumnya, dengan membubuhkan funk yang lebih kental, hard rock, balada nan lembut, dan soul. Di sini lagu yang lembut, seperti Human Nature, bisa berdampingan dengan Beat It yang garang (dengan solo gitar oleh, ya, Eddie van Halen), juga The Girl Is Mine nan manis (berduet dengan Paul McCartney), atau dengan P.Y.T. (Pretty Young Thing) yang nge-funk.

BAD
Epic, 1987

Melihat sukses Jackson berturut-turut sebelumnya, satu di antaranya merupakan rekor baru penjualan, wajar bila ekspektasinya tak berlebihan terhadap album ini. Tapi lagi-lagi Jackson berhasil memuaskan penggemarnya. Tidak melampaui Thriller, memang. Seperti yang sudah-sudah, album ini merupakan hasil pendekatan kreatif yang serupa: Jackson memanfaatkan formula dasar album sebelumnya, dengan membubuhkan sedikit bumbu tambahan—elemen rock-nya lebih keras, popnya lebih manis, dan diskonya lebih menggeletarkan. Kekurangan album ini adalah liriknya, yang terlalu artifisial dan tampaknya tak senada dengan apa yang sesungguhnya ada di kepala Jackson.

Untuk Eksplorasi

FOREVER, MICHAEL
Motown, 1975

Album terakhir Jackson bersama Motown. Seluruh materi direkam pada 1974. Tapi rilis resmi baru dilakukan pada awal 1975, menunggu redanya hit The Jackson 5 berjudul Dancing Machine. Di album inilah salah satu lagu Jackson yang paling elok terdapat, yaitu One Day in Your Life.

DANGEROUS
Epic, 1991

Dengan album ini Jackson, untuk kedua kalinya, kembali ke posisi puncak di daftar 200 album terlaris versi Billboard. Sadar bahwa formula bersama Quincy Jones sudah usang, Jackson memutuskan bekerja sama dengan Teddy Riley, di samping dengan sejumlah produser lain. Langkah ini menjadikannya lebih bebas, dengan hasil yang boleh dibilang lebih baik ketimbang Bad, hampir mendekati Thriller.

PS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus