Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Saya Yakin Dia Al-Mahdi...

21 Juli 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jamaah An Nadzir meyakini Imam Mahdi telah turun dan telah membawa peringatan kepada umat Islam. Imam Mahdi yang diyakini oleh An Nadzir adalah Kahar Muzakkar yang mewujudkan dalam diri Kiai Syamsuri Madjid, pendiri An Nadzir. Kepemimpinan Imam Mahdi akan dilanjutkan oleh Pemuda Bani Tamim: seorang panglima perang yang juga digelari "Rijalullah" atau lelakinya Allah. Menurut keyakinan An Nadzir, Pemuda Bani Tamim itu muncul di Indonesia, bukan di Arab, dan lebih tepatnya berasal dari komunitas mereka.

Pada Idul Adha 2013, Rangka Hanung Daye Kiyo, Amir sekaligus Panglima Jamaah An Nadzir, mendeklarasikan diri sebagai Pemuda Bani Tamim. Pria yang lahir di Gowa pada 2 Januari 1964 ini mengaku sudah ditunjuk Allah pada 1998. "Tapi baru saat itu diumumkan karena mendapat petunjuk Allah," kata Ustad Rangka. Ia mengaku pernah tiga kali bertemu dan bercakap-cakap dengan Allah. Entah itu halusinasi entah bukan, yang jelas, saat Tempo menemuinya di markasnya di pinggir Danau Ballang La'bua, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, ia secara tegas memberi jawaban atas pertanyaan seputar Imam Mahdi, Kahar Muzakkar, dan Pemuda Bani Tamim.

Jamaah An Nadzir itu apa?

An Nadzir adalah pemberi peringatan bagi orang-orang yang ingin selamat dunia dan akhirat.

Anda berada di Mawang sejak 1985, kapan pertama bertemu dengan Kiai Syamsuri Abdul Madjid?

Pertama kali bertemu pada 1998 di Hotel Delta Makassar. Saya tidak tahu apa profesi dia sebelumnya. Tapi saya mendapat petunjuk dari Allah bahwa dia adalah Al-Mahdi bin Abdullah.

Mengapa Anda dan Jamaah An Nadzir menganggap Syamsuri sebagai titisan Kahar Muzakkar?

Saya tidak akan mencampuri urusan orang lain yang percaya atau tidak bahwa Syamsuri adalah Kahar Muzakkar. Kalau saya pribadi yakin dia adalah Al-Mahdi. Bukan Mahdi kalau bukan Kahar karena syarat Mahdi itu adalah terhijab (hilang) sebanyak tiga kali, dan kami percaya Kahar memenuhi syarat itu. Jadi, dari 30 orang yang mengaku Al-Mahdi, hanya satu yang benar, yaitu terhijab tiga kali.
Mahdi itu lahir pada 225 Hijriah, kemudian hilang di tengah keluarganya. Lalu muncul kembali pada 1912 di Luwu hingga dewasa. Pada 1965, dia mengalami gaib kubra, bertepatan dengan tertembaknya Kahar Muzakkar di Lasolo, dia kemudian hilang lagi. Pada 1998, dia muncul lagi dalam sosok Syamsuri Abdul Madjid. Dan terakhir dia hilang pada 2006, saat wafatnya Syamsuri.

Tentang Pemuda Bani Tamim itu, seperti apa cirinya?

Ia sahabat Al-Mahdi sekaligus perintis jalannya di timur.

Anda selalu menganggap setiap perkataan Anda adalah "keinginan" Tuhan.

Pada 1998, dalam sebuah azan subuh, saya merasa Allah berkata kepada saya: "Rangka, telah Kuletakkan kebesaran di atas pundakmu." Saya berkata kepada Allah, "Ya Allah ya Rab, aku begini karena Engkau, besok akan kudatangi orang-orang yang mengatakan aku musyrik ketika aku berjumpa dengan Engkau." Saat salat pas bacaan Al-Fatihah: iyyaaka na' buduwaiyyaaka nasta'in, Allah menegur saya, "Rangka, jangan bersedih dikatakan musyrik." Pertemuan ketiga saat itu saya dalam keadaan berbaring, saya berkata, "Ya Allah, bolehkah aku memandang wajah-Mu yang indah ketika aku berbaring?" Kemudian Allah berkata "Boleh, Rangka. Ini Aku…."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus