NIAT Pemda Kotamadya Yogyakarta untuk membuat taman rekreasi
anak-anak terkabul juga. Ini terjadi awal Maret lalu, ketika
Taman Marga Bina Siswa diresmikan. Tempatnya di Jalan Senopati,
di atas tanah seluas 3.000 meter persegi lebih. Dulunya tempat
ini dikenal sebagai Taman Pramuka, tapi belakangan menjadi
terminal kaum gelandangan.
Taman baru itu memang manis. Diterangi 30 buah lampu merkuri, di
dalamnya terdapat juga 8 buah patung binatang, 2 patung manusia
dan 15 buah mainan anak-anak. Tiga buah bangunan joglo di
dalamnya adalah untuk rumah jaga, kamar kecil dan kafetaria.
Untuk sementara para pengunjung diatur begini dibuka setiap hari
dalam bentuk rombongan disertai bapak atau ibu guru sebagai
pengawal. Tak boleh sendiri-sendiri. Hari Sabtu dan Minggu
tutup, agar tidak mengganggu pengunjung gereja yang ada di
dekatnya.
Perawatan
Anak-anak yang akan berkunjung tak diperkenankan sendiri,
tampaknya memang tepat. Sebab taman itu berada di tepi jalan
dengan arus lalu lintas padat. Lagi pula ancaman dari
tangan-tangan jahil agaknya masih cukup mengkhawatirkan,
terutama bagi anak-anak yang memakai perhiasan. Taman itu memang
dikelilingi pagar setinggi 1,4 meter, tapi keisengan anak-anak
belum tentu menjamin mereka untuk tidak meloloskan diri keluar.
"Memang kurang tepat untuk tempat hiburan anak-anak, karena
pertimbangan lalu lintas," ucap ir. Nyonya Asyantini, Kepala
Bagian Pertamanan Kotamadya Yogyakarta. Tempat itu dipilih juga,
mungkin karena pihak Pemda Kotamadya Yogyakarta sulit menemukan
tempat lain.
Taman Marga Bina Siswa bukan satu-satunya yang pernah ada di
kota ini. Di sekitar Jalan Sagan, di utara kota, pernah ada
taman serupa ini. Tapi tak menentu nasibnya. Dan dilupakan
begitu saja. Begitu juga di Alun-alun Selatan, pernah dibuat
Taman Lalu Lintas untuk anak-anak. Terbengkalai dan musnah
begitu saja. Mungkin karena tak ada perawatan atau akhirnya
membosankan pengunjung karena tak ada pembaharuan. Tapi untuk
taman yang baru itu, ir. Asyantini kabarnya sudah mengajukan
anggaran Rp 50.000 (dalam APBD 1978/1979) untuk merawatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini