Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan 10 Muharram 1353 Hijriah.

7 Maret 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Pimipinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor terpilih periode 2024-2029 Addin Jauharuddin (kanan) berjalan bersama dengan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas periode 2015-2024 (kiri) usai Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024 dini hari. Kongres yang digelar saat pelayaran dari Tanjung Priok, Jakarta menuju Tanjung Mas, Semarang itu Yaqut Cholil Qoumas secara resmi menyerahkan jabatan Ketua Umum Ansor periode 2024-2029 kepada Addin Jauharuddin. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menuai sorotan. Hal itu lantaran terjadinya keributan antara kader GP Ansor dengan jemaah Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam, Gunung Anyar, Surabaya, Kamis, 22 Februari 2024 malam. Organisasi itu berusaha membubarkan kajian karena menilai materi ceramah Syafiq Riza Basalamah kerap menyudutkan amaliyah NU.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GP Ansor adalah salah satu organisasi masyarakat populer di Indonesia. GP Ansor merupakan badan otonom di bawah naungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ormas ini bergerak di bidang kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, GP Ansor telah memainkan peran strategis dan berpengaruh dalam perkembangan masyarakat Indonesia. Lalu, seperti apa sejarah GP Ansor? Apa saja tugas dan perannya? Simak informasinya berikut ini.

Sejarah GP Ansor

Gerakan Pemuda atau GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriah atau bertepatan dengan 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur. Pendiriannya erat kaitannya dengan semangat perjuangan dan nasionalisme yang mulai muncul sejak sumpah pemuda dideklarasikan pada tahun 1928.

Sejarah perkembangan GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah gerakan NU. Di mana pada tahun 1921, muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Inisiatif tersebut dipicu oleh kondisi saat itu, ketika berbagai organisasi pemuda berorientasi lokal muncul, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes, dan banyak lainnya.

Kemudian pada tahun 1924, KH. Abdul Wahab, seorang pemikir dari kalangan pemuda tradisionalis, mendirikan organisasi onderbouw NU yang bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air), di bawah kepemimpinan Abdullah Ubaid. Selanjutnya pada tahun 1931, atas inisiatif Abdullah Ubaid, dibentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Organisasi itu mengalami perubahan nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU) pada tanggal 14 Desember 1932.

Pada tahun 1934, nama organisasi kembali mengalami perubahan menjadi Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO). Pada Muktamar NU ke-9, yang berlangsung pada tanggal 21-26 April 1934 di Banyuwangi, ANO secara resmi bergabung dengan Pemuda NU. Sejak saat itu, Ansoru Nahdlatul Oelama bertransformasi menjadi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), yang diresmikan pada tanggal 24 April 1934 di Banyuwangi.

Nama Ansor ini merupakan saran dari KH. Abdul Wahab yang merupakan ulama besar sekaligus guru besar kaum muda saat itu. Adapun Kata Ansor berasal dari bahasa Arab al-anshar, yang berarti “kaum penolong”, mengacu pada orang-orang yang turut membantu dakwah Nabi Muhammad ketika di Madinah.

Hingga saat ini, GP Ansor telah mengalami pertumbuhan sedemikian rupa hingga menjadi sebuah organisasi pemuda yang besar di Indonesia. Seperti basis massa NU pada umumnya, GP Ansor memiliki struktur kepengurusan yang melibatkan tingkatan pusat, wilayah, cabang, hingga ranting.

Saat ini, GP Ansor telah berkembang dengan memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) yang berada di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga tingkat desa. Selain itu, kemampuannya dalam mengelola keanggotaan BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) juga memberikan kontribusi yang signifikan, menunjukkan kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.

Tujuan GP Ansor

Dikutip dari laman esi.kemdikbud, tujuan organisasi GP Ansor tertulis dalam Anggaran Dasarnya. Berikut adalah tujuan dari GP Ansor:

- Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil patriotik, ikhlas dan beramal shalih.

- Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di dalam wadah NKRI.

- Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhai Allah SWT.


RIZKI DEWI AYU | IKHSAN RELIUBUN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus