Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suatu hari pada tahun 1983, Ida Ayu Oka Rusmini hijrah ke Bali dengan hati gundah. Di tanah leluhurnya itu, Oka berhadapan dengan sekeping realitas: perempuan Bali masih berada di persimpangan. Mereka berhadapan dengan hal-hal baru, sementara pakem-pakem adat istiadat tertanam kuat dalam struktur masyarakat Pulau Dewata itu. Tak ada pilihan, bila ingin maju, mereka harus siap menghadapi benturan sosial.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo