Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Selain 3 M, Petugas Wisma Atlet Kemayoran Imbau Protokol Kesehatan 3 H

Petugas Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran mengingatkan pentingnya protokol jaga jarak 3 H untuk menghindari penularan Covid-19.

6 Desember 2020 | 09.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mobil ambulans melapor saat mengantar pasien virus Corona di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu, 16 Sepetember 2020. Antrean ambulans dalam video yang sempat viral tersebut terjadi lantaran akses pintu masuk Wisma Atlet hanya dibuka satu jalur. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran mengingatkan pentingnya protokol jaga jarak 3 H untuk menghindari penularan Covid-19.

Menurut Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen Tugas Ratmono protokol jaga jarak 3 H, yaitu hindari kerumunan, hindari kontak erat, dan hindari ruang tertutup ini sangat penting jika masyarakat harus melakukan aktivitas di luar rumah. 


"Selain seruan 3M, yaitu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak, perlu dilakukan langkah 3H," kata Tugas Ratmono dalam siaran tertulis di Jakarta, Minggu 6 Desember 2020.

Program 3H, kata Tugas, merupakan pengembangan dari upaya masyarakat memutus mata rantai penularan Covid-19 lewat menjaga jarak. Masyarakat kerap acuh dengan ketentuan itu, meski sudah berulang kali diingatkan oleh petugas.

Semua pihak juga perlu menghindari ruang tertutup yang mampu membuat virus bisa bertahan lebih lama. “Dengan bekerja work from home (WFH), akan menghindari kebersamaan dalam ruang tertutup. Dan semestinya di ruang tertutup, kepadatannya perlu dikurangi hingga 75 persen, ini terkait juga dengan konsep jaga jarak,” katanya.

Bagi petugas kesehatan, aktivitas 3T, yaitu tracing, testing, dan treating masih harus terus digalakkan dengan tujuan memisahkan antara yang terinfeksi dan yang belum terinfeksi.



“Dengan mengombinasikan ketiganya, yaitu 3M, 3H, dan 3T, akan efektif meredam Covid-19,” kata Mayjen TNI Tugas Ratmono yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI itu.

Pria yang pernah bertugas sebagai dokter militer selama 14 tahun di RSPAD Gatot Subroto ini mengatakan kerumunan akan meningkatkan risiko penularan Covid-19, seperti yang terjadi pada libur panjang akhir Oktober lalu. Kasus Covid-19 kembali meningkat, padahal sebelumnya sudah menurun.

Kontak erat, menurut dia, baik secara langsung maupun melalui perantara benda sangat perlu diwaspadai. Covid-19 akan mudah menular melalui kontak erat.

“Hindari kontak erat dan sering-seringlah cuci tangan menggunakan sabun atau cairan hand sanitizer karena memang virus corona ini mudah hinggap di berbagai benda yang disentuh manusia,” kata Tugas.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang, DKI Ingatkan Ini

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada itu mengapresiasi langkah pemerintah untuk memangkas libur cuiti bersama akhir tahun ini. Tujuannya untuk menghindari kerumunan yang berisiko meningkatkan penularan Covid-19. “Dalam situasi apapun perlu untuk selalu waspada dan jangan lengah. Ikuti dan jalankan protokol kesehatan,” Koordinator Wisma Atlet Kemayoran itu.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus