Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perubahan 22 nama jalan, serta tujuh zona dan gedung di DKI Jakarta dengan para Tokoh Betawi. Anies mengatakan bahwa tokoh Betawi patut dikenang untuk dihargai hidupnya demi budaya yang maju.
Nama Jalan Seniman Betawi
Di antara tokoh tersebut, terdapat beberapa seniman yang termasuk untuk mengganti nama jalan di ruas DKI Jakarta. Lantas, siapakah nama seniman-seniman tersebut? Berikut ini berbagai seniman yang telah resmi diabadikan di kawasan DKI Jakarta.
- Jalan Mpok Nori
Nuri Sarisuni yang akrab dipanggil Mpok Nori merupakan pelawak asal Suku Betawi. Mpok Nori lahir di Jakarta pada 10 Agustus 1930 ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan. Ia meninggal dunia pada 3 April 2015 karena penyakit asma yang telah lama diidapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, Mpok Nori diabadikan untuk menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karirnya sendiri mulai melesat ketika memainkan peran dalam serial Pepesan Kosong pada 1992. Selain bermain film, ia juga menyalurkan rasa kepeduliannya terhadap kebudayaan Betawi dengan membuka sanggar seni bernama “Si Noray”.
Melansir Senibudayabetawi, sanggar Mpok Nori berisikan kumpulan kenangan semasa ia aktif menyuarakan kesenian Betawi. Hal Tersebut terpampang jelas pada setiap ffoto yang ada di sanggar.
- Jalan Haji Bokir
Haji Bokir merupakan seniman kelahiran 25 Desember 1923 yang telah membintangi banyak film ciamik. Salah satu paling terkenal adalah film Begadang karena Penasaran (1980) dan Titisan Dewi Ular (1990).
Sebelumnya, ia dikenal karena kepiawaiannya dalam pertunjukan kesenian Topeng Betawi. Ia juga sempat mendirikan Dangdut Baknas bersama rekan sepanggungnya.
Hingga saat ini, banyak hasil dari karya seninya tetap dihargai. Bahkan, namanya dipakai menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede yang ada di Kecamatan Kramat Jati
- Jalan Raden Ismail
Raden Ismail adalah anak keturunan Betawi yang bergelar ningrat. Sepanjang perjalanannya, ia telah ia dikenal dalam seni perannya. Terutama ketika ia memainkan peran dalam drama berjudul Dr. Samsi.
Ia mampu menyelesaikan lebih dari 62 judul film. Sebelumnya, ia pernah mengikuti beberapa grup sandiwara seperti Dardanela dan Dahlia Opera. Hal ini membuat dirinya mampu berpergian sampai ke Singapura, Malaya, dan Muangthai (Thailand).
Maka tak heran semisal dirinya diresmikan sebagai nama jalan menggantikan Jalan Buntu di Kawasan DKI Jakarta.
- Jalan Benyamin Sueb
Siapa yang tidak mengenal aktor bernama Benjamin Sueb? Ia merupakan seorang aktor sekaligus penyayi yang telah merilis 46 album membintangilebih dari 50 film.
Ia pernah mendapatkan dua kali piala citra, yaitu untuk film Intan Berduri pada FFI 1973 dan film Si Doel Anak Soembang pada FFI 1975. Bahkan ia mendapatkan langsung penghargaan bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2011.
Namanya kini menjadi sejarah tersendiri di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemberian ini pun tercantum pada Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Surjadi Soedirja.
- Jalan Muhammad Mashabi
Muhammad Mashabi adalaj seorang penulis lagu melayu asal Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia aktif memainkan music dari masa 1950-an sampai 1960-an.
Bersama Orkes Melayu Kelana, Ia mampu melahirkan hasil karya yang melegenda di masyarakat Betawi. Beberapa judul lagu yang dibuatnya adalah Ketjewa, Hilang Tak Berkesan, Harapan Hampa, dan Renungkanlah.
Pada akhirnya, plang Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara tempat ia menetap dahulu diganti menjadi Jalan M. Mashabi oleh Anies Baswedan.
FATHUR RACHMAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.