Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benyamin Sueb dikenal dengan celetukan “muke lu jauh” atau “kingkong lu lawan”. Lelaki kelahiran Kemayoran, Jakarta 5 Maret 1939 ini banyak menerima penghargaan. Dua Piala Citra FFI pernah diraihnya di Film Intan Berduri dan Si Doel Anak Modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak kecil Benyamin S sudah menjalani hidup yang susah. Ia bersama delapan saudaranya harus bertahan hidup tanpa sosok bapak. Karena kondisi ekonomi yang sulit, Benyamin harus mengamen keliling kampung. Penampilan Benyamin yang jail dan humoris membuat ia disukai teman-temannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benyamin S Serba Bisa
Dikutip dari unkris.ac.id dengan judul “Benyamin Sueb” Ia menyudahi pekerjaannya sebagai pedagang roti dorong dan pada tahun 1959 ia ditawari bekerja di perusahaan bis. Ia langsung diterima bekerja, tetapi ketika di pekerjaan ini ia dipaksa berbuat nakal oleh sopir. Mereka tertangkap basah dan hal ini membuat Benyamin tidak lagi berani muncul ke tempat kerjanya.
Awal kesuksesannya dalam dunia musik adalah ketika ia mulai bergabung dengan satu Grup Naga Mustika. Grup musik yang bertempat di Cengkareng ini lah yang mulai mengenalkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.
Selain Benyamin, grup musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Saat memulai proyek duet Benyamin S dan Ida Royani, dua penyanyi ini menjadi duet penyanyi paling popular pada seratus tahunnya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses mulia. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal masa itu tersaingi.
Setelah Ida Royani pindah ke Malaysia tahun 1972, Benyamin mencari pasangan duetnya yang baru. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.
Setelah popular ia mendapat kesempatan bermain film. Kesempatan ini tak ia sisa-siakan. Beberapa fil yang ia bintangi seperti Benteng Betawi, Biang Kerok. Film Intan Berduri dan Si Doel Anak Betawi semakin mengangkat ketenarannya karena Benyamin dalam kedua film ini mendapat penghargaan Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.
Hingga detik-detik hayatnya, Benyamin S juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron dan film televisi Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan, ia juga masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
Penghargaan
- Piala Citra FFI 1973 dalam film Intan Berduri (Turino Djunaidy, 1972) bersama Rima Melati
- Piala Citra FFI 1975 dalam film Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975)
- Jalan Landas Pacu Kemayoran diubah menjadi namanya. Hal ini mengakibatkan nama Jalan atas namanya semakin panjang daripada nama jalan engkongnya, Haji Ung.
YOLANDA AGNE
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.