Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Seorang Bomber yang Teliti

Ledakan di Batam, Marriott, dan Bali juga hasil karya Azahari.

16 November 2003 | 00.00 WIB

Seorang Bomber yang Teliti
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pagi masih meremang, suatu hari awal Oktober 2002. Dua pria mengetuk pintu rumah Amrozi di Tenggulun, sebuah kampung kecil di pelosok Lamongan, Jawa Timur. Seorang berkacamata minus mengaku bernama Alan, seorang lainnya berbadan ceking, berkumis tipis, bernama Dulmatin. Di rumah yang sederhana itu kedua tamu tersebut beristirahat sejenak. Siang harinya, ditemani Ali Imron, adik kandung Amrozi, mereka meluncur ke Bali dengan mobil serbaguna (MPV) hijau milik Amrozi.

Tiba di Bali, mereka menginap di Hotel Harum, Denpasar, lalu pindah ke sebuah rumah kontrakan di Jalan Pulau Menjangan. Di situlah Alan meracik ramuan bom dari bahan-bahan yang dibeli Amrozi, yang belakangan ikut ke Bali. Alan amat teliti, juga sabar. Ia juga mengajari Ali Imron cara-cara meledakkan benda pencerabut nyawa itu.

Setelah semuanya beres, bom-bom itu diangkut ke mobil L-300. Dan beberapa hari kemudian meledaklah Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali. Dua ratus dua orang tewas dan puluhan lainnya luka parah. Amrozi, juga Ali Imron, kemudian ditangkap polisi dan belum lama ini masing-masing dijatuhi hukuman mati dan seumur hidup.

Ke mana Alan dan Dulmatin? Ah, sudah lenyap sebelum bom itu meletus, begitu pengakuan Ali Imron.

Nama Alan mulanya asing di telinga polisi yang memburu kawanan ini. Nama itu baru menjadi terang-benderang setelah Ali Imron membuka kisah. Alan, cerita Ali Imron, tak lain dan tak bukan adalah Doktor Azahari. Alan adalah nama samaran yang cuma digunakan Azahari dalam operasi di Bali itu.

Azahari memang punya seabrek nama samaran, juga punya sederet gelar yang menakutkan. Pria 46 tahun dari Johor, Malaysia, itu juga punya julukan macam-macam: demolition man, bomber kelas wahid, atau doktor bom. Ledakan di Jalan Legian itu hanya salah satu contoh dari sejumlah uji "laboratorium" bom sang doktor itu, di samping bom di JW Marriott.

Azahari juga bisa membuat bom yang berdaya ledak rendah menjadi begitu keras menyalak. Itulah yang dilakukannya ketika meledakkan Gereja Kristen Protestan di Batam pada malam Natal 2000 lalu. Ia cuma menggunakan TNT, tapi daya ledaknya begitu kuat sampai bangunan gereja itu remuk berantakan.

Cerita tentang kemahiran Azahari datang dari berita acara pemeriksaan Imam Samudra, pelaku bom Bali yang sudah divonis mati oleh pengadilan. Peramu bom itu, kata Imam yang mengaku ikut meledakkan gereja di Batam, adalah Azahari. Sesudah peledakan, Azahari langsung kabur ke Malaysia tanpa bisa diendus polisi. Diduga kuat, Azahari juga ikut meramu beberapa bom yang diledakkan di sejumlah gereja di Jakarta pada malam Natal tahun 2000.

Selain meramu bom, Azahari juga "dosen pengajar" bom yang giat menularkan kemampuannya kepada sejumlah anggota jaringannya. Dulmatin, Ali Imron, dan beberapa orang diduga telah mendapat pelajaran bom dari bekas dosen Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu. Menurut Ali Imron, Azahari amat sabar dalam mengajar cara-cara meledakkan bom.

Seorang perwira polisi yang aktif mengkaji bom-bom hasil karya Azahari itu terkagum-kagum dengan kemampuannya itu. "Dia amat ahli meramu bahan yang low explosive dan high explosive menjadi bom rakitan yang lebih dahsyat dari bom konvensional," kata sang perwira itu. Sang dosen yang teliti dan berbahaya ini belum juga tertangkap sampai akhir pekan ini. Adakah dia masih mengintai di sekitar kita?

Wenseslaus Manggut, Bobby Gunawan (Bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus