Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JEJAK Azahari, Noordin Mohammad Top, Ismail, dan Tohir diketahui dari gerak ponsel mereka. Empat sekawan ini ke mana-mana membawa telepon seluler. Seorang perwira di Markas Besar Kepolisian menuturkan bahwa sinyal telepon itu dipantau oleh para pemburu Azahari dari Mabes Polri lewat alat khusus, semacam telepon gengam yang mempunyai sistem deteksi seperti Global Positioning System (GPS), semacam sistem pendeteksi lokasi.
Dari pantauan itu diketahui bahwa, sebelum digerebek polisi di Bandung dua pekan lalu itu, sinyal telepon empat sekawan ini berkedip-kedip di Jakarta, Banten, Cirebon, dan beberapa kawasan di Kota Bandung. Sinyal itu kemudian lenyap di sekitar kawasan wisata Lembang. Perwira tadi menuturkan bahwa alat deteksi yang dimiliki polisi itu memang punya kelemahan. Jika para tersangka berada di daerah yang tidak ada sinyalnya, detak ponsel itu lenyap dari pantauan polisi.
Itu sebabnya, polisi menduga bahwa Azahari dan Noordin kabur ke Lembang, terus ke Serang dan Banten. Sebab, sinyal telepon mereka lenyap di sekitar daerah Lembang itu. Inilah daerah tempat ponsel mereka pernah berkedip.
1. Kawasan Cigadung, Kota Madya Bandung
Sejak awal Juli lalu, berkali-kali sinyal telepon Azahari dan kawan-kawannya menyala di kawasan ini. Hanya memang sulit melacak alamat persisnya. Belakangan baru diketahui bahwa saat itu mereka menempati dua kamar kos di Jalan Cigadung Timur.
2. Kawasan Pasar Minggu, Jakarta
Awal Agustus, dua sinyal telepon dari empat sekawan ini muncul di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Susah juga melacak alamat persisnya. Belakangan baru diketahui bahwa mereka mengontrak sebuah rumah di Jalan Kemuning Raya, Pejaten Timur. Dari situlah mereka merencanakan peledakan Hotel JW Marriott, 5 Agustus lalu.
3. Kawasan Tamansari, Bandung
Akhir Agustus 2003, sinyal telepon empat sekawan ini berkedip di sekitar Jalan Tamansari Bandung. Susah melacak alamat pastinya. Belakangan diketahui bahwa saat itulah mereka pindah kos. Dari Cigadung ke Jalan Kebon Kembang, di rumah Endang Omo, 77 tahun, cuma sekitar seratus meter dari Jalan Tamansari.
4. Kawasan Setiabudi, Bandung
Awal September 2003, satu dari sinyal telepon itu berkedip di daerah Setiabudi, Bandung. Tapi cuma sebentar.
5. Dago, Bandung
Pertengahan September, satu dari sinyal itu terekam berada di kawasan Dago, Bandung. Tak jelas siapa yang berada di situ dan untuk keperluan apa.
6. Cirebon, Jawa Barat
Akhir Oktober 2003, salah satu sinyal telepon itu muncul di Cirebon, Jawa Barat. Sinyal itu lebih kuat setelah ada kontak dengan mertua Noordin Mohammad Top. Sinyal itu ternyata muncul dari ponsel Tohir dan Ismail, yang dibekuk polisi pada Rabu 29 Oktober 2003, di Kota Udang itu.
7. Lembang, Bandung
Setelah lolos dari gerebekan polisi di kos-kosannya, sinyal telepon Azahari masih berkedip di sekitar kawasan Lembang, lalu lenyap.
8. Kawasan Lembang, Bandung
Setelah heboh berita pengepungan kos-kosan di Kebon Kembang itu, polisi sempat menangkap sinyal telepon Azahari bergerak ke luar kota. Sinyal itu kemudian lenyap di Lembang, Bandung.
Saling-Silang di Kebon Kembang
Versi sumber TEMPO
Versi resmi Polisi
Wenseslaus Manggut, Edy Budiyarso, dan Upiek Supriyatun(Bandung)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo