Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Seorang Intel dengan Tato Mawar di Betisnya

Intelijen Belanda sejak awal menduga pembunuhan Munir mengarah ke Badan Intelijen Negara. Dikhawatirkan jadi kampanye hitam pemilihan presiden.

8 Desember 2014 | 00.00 WIB

Seorang Intel dengan Tato Mawar di Betisnya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONFERENSI perlindungan aktivis hak asasi manusia di Dublin, Irlandia, pada 13-15 Oktober 2005, membawa Rachland Nashidik bertemu dengan intelijen Belanda. Direktur Imparsial ini anggota Front Line Defenders, lembaga yang mengadakan pertemuan para aktivis hak asasi dari 70 negara itu. Konferensi itu antara lain mempelajari kematian Munir Said Thalib, yang tewas diracun di pesawat setahun sebelumnya, dalam menyusun protokol perlindungan aktivis.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus