Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

Pegawai DKI eselon ketiga ke atas memiliki standar mutu kerja secara kuantitatif pada setahun Anies Baswedan menjadi gubernur.

17 Oktober 2018 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
83 orang petugas Pemprov DKI Jakarta yang diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta –  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan membuat standar mutu kerja yang bisa dihitung secara kuantitatif untuk menilai kinerja para stafnya. Standar mutu pada setahun Anies Baswedan adalah grade point average (GPA) atau poin peringkat rata-rata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“GPA ini akan  berlaku mulai dari level eselon III atau suku dinas hingga ke atas,” ujar Anies Baswedan kepada Tempo di Balai Kota, Jakarta Pusat,  pada Senin, 15 Oktober 2018.

Anies Baswedan mengatakan selama satu tahun menjabat, ia baru menyadari absennya GPA dalam kinerja para staf  eselon III. Ketiadaan GPA itu, membuat kinerja staf  di level tersebut tak memiliki target yang jelas dan terukur.

Anies Baswedan mengatakan akan membuat GPA terlebih dulu untuk dinas yang berhubungan langsung dengan masyarakat.  Yakni pejabat di kelurahan, kecamatan, PTSP, pelayanan lalu lintas, kesehatan, dan pendidikan.

“Itu sektor yang awal. Kemudian baru nanti semua sektor menyusul,” ujar Anies Baswedan.

Saat ini, Anies Baswedan masih mempelajari alat ukur GPA tersebut, Ia mengatakan akan melibatkan pihak luar dalam pembuatan standar mutu untuk para bawahannya itu. Harapannya, saat kepala dinas atau gubernur berganti, Anies Baswedan berharap GPA dapat menjadi standar minimal untuk para pejabat baru itu. Namun, Anies  Baswedan tidak menyebut kapan GPA itu akan rampung.

“Nanti kalau sudah fix (GPA-nya), saya akan buat menjadi sebuah tim,” ujarnya.

Anies menyebut pembuatan GPA menjadi salah satu cara agar janji kampanyenya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat berjalan dengan baik.

Menurut dia, pada periode gubernur sebelumnya, pelaksaan RPJMD tak menghasilkan hal yang dibutuhkan masyarakat. Sebab, tak ada GPA yang mengawasi hasil kinerja para staf tersebut.

“Jadi nanti pendekatannya ini bukan saya yang  ngawasin (para staf), tapi GPA sistem,” ujarnya menjelaskan capaian selama setahun Anies Baswedan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus