Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Mei lalu mengekspor padi ke Arab Saudi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanen anggur hasil budi daya kelompok tani binaan Pemprov DKI, di Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat hari ini, 22 Juli 2022. "Bila di rumah ada lahan yang longgar, gunakan untuk tanaman anggur," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia kemudian mengajak masyarakat dan komunitas anggur untuk mengunjungi lahan percontohan tersebut untuk belajar dan menerapkannya di wilayah masing-masing karena bibit anggur disediakan gratis di lahan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun pengembangan budi daya anggur itu memanfaatkan lahan seluas 500 meter persegi milik warga dan diinisiasi oleh warga setempat bernama Sutarto.
Anies menyakini budi daya anggur tersebut bisa terwujud berkat semangat kolaborasi mengingat kawasan Cilincing dikenal sebagai daerah beriklim panas dan gersang, namun buah itu bisa dibudidayakan.
Per tahun, rencananya bisa dipanen dua kali dengan perkiraan hasil panen 70 jenis anggur pada Juli 2022 ini mencapai sekitar 150 kilogram.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Suharini Eliawati menambahkan budi daya anggur di kawasan itu melibatkan partisipasi sekitar 1.200 orang dari berbagai komunitas di Jakarta.
Nantinya, kata dia, hasil panen rencananya tidak akan dijual, namun dibagikan kepada warga sekitar. "Memang di sini dipesankan oleh pemilik lahan untuk tidak ada jual beli, ini secara gratis dibagikan kepada seluruh masyarakat yang berminat dan harus dipelihara," ucapnya.
Anggur tersebut, kata dia, layak dikonsumsi setelah dites kandungan logam berat di laboratorium Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian, DKPKP DKI Jakarta. Nantinya, Dinas KPKP akan mengembangkan pertanian perkotaan untuk anggur di lahan terbatas seperti di rumah susun atau bahkan "roof top" rumah warga.
Anies Baswedan ekspor beras ke Arab Saudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin pelepasan ekspor 1 kontainer produk beras FS Yasamin ke Riyadh, Arab Saudi, Jumat, 20 Mei 2022. Ekspor 19 ton beras ini, menurut dia, sangat bersejarah karena baru pertama dilakukan dari Jakarta ke Arab Saudi
Ekspor beras ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station dengan PT AL Raqeeb Universal Group. Beras ini diekspor dari Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. "Ini adalah peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya kami mengekspor beras ke Saudi Arabia," kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat, 20 Mei 2022.
Anies berharap, melalui ekspor beras ini, ke depannya Jakarta mampu mengeskpor produk pangan lainnya dengan kualitas tinggi ke berbagai negara di dunia. Menurut dia, ini memungkinkan karena Jakarta punya wilayah penyangga yang mampu memproduksi pangan berlimpah.
"Tuntutan kualitas yang tinggi mengharuskan kerja keras, persiapan yang panjang. Insya Allah ini akan diikuti dengan lebih banyak lagi ekspor dari kita untuk berbagai belahan dunia," ucap dia.
Beras ekspor PT Food Station Tjipinang Jaya ke Arab Saudi itu bertipe bulir panjang atau long grain dengan varietas IR-64 Ciherang. Budi daya beras tersebut ditanam di Indramayu, Jawa Barat dan dipanen pada awal 2022.
"Pelepasan ekspor beras FS Yasamin sebanyak 1 kontainer 20 feet ke Riyadh Arab Saudi hari ini adalah penanda bahwa produk FS Yasamin dapat diterima dan diserap di pasar internasional, khususnya Arab Saudi," ucap dia.
Jakarta miskin lahan buat hasilkan beras
Anies mengakui, Jakarta tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk bisa memanen padi. Namun, Jakarta, kata dia, memiliki keunggulan untuk dapat memasok kebutuhan beras bagi warganya, mendistribusikan beras ke luar negeri, dan menjadikan PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai pusat perdagangan beras terbesar di Asia Tenggara.
Menurut dia, ini karena pasokan beras di Jakarta dipasok oleh daerah-daerah penyangga dalam memenuhi kebutuhan beras warganya, utamanya daerah-daerah yang menghasilkan surplus beras. Namun, Anies memastikan, Jakarta tidak hanya menerima beras-beras itu dengan kualitas baik, tetapi turut memikirkan kesejahteraan para petani dengan membuka pasarnya.
"Pelepasan ekspor beras perdana ini menjadi momentum Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya untuk mengembangkan usahanya di pasar pangan internasional, khususnya wilayah Arab Saudi dan Timur Tengah," ucap dia.