Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
November 2002 adalah musim gugur bagi perbankan Indonesia, dan mudah-mudahan itu satu-satunya musim gugur yang kita alami. Diawali Bank Central Asia yang pada November 2002 dijual ke Farindo Investments (Mauritius) Ltd.—konsorsium yang terdiri atas Djarum dan Farallon. Setelah itu bank lain diambil alih Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tahun yang sama, 51 persen saham pemerintah di Bank Niaga ditawarkan. Kali ini Commerce Asset-Holding Berhad dari Malaysia menjadi pemenang tender. Mereka mengalahkan konsorsium PT Bank Victoria International, ANZ Banking Group Limited, dan Batavia Investment Fund II.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo