Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setelah Menggusur Pegirian

Pembangunan pusat perbelanjaan serba ada di daerah cbd di mulai tahun 1972. Izin prinsip dipegang PT Prosam plano & co. Tahap I, investasi Rp 10 milyar, tahap II Rp 8,5 milyar, untuk 2500 toko & kantor. (kt)

18 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IDE membangun pusat perbelanjaan serba ada di daerah CBD (Central Business District) yakni sekitar Jalan Kembang Jepun, Pasar Bong, Bunguran, Semut dan Sambongan, nampaknya mulai timbul sejak tahun 1972. Kebetulan hak pakai tanah stan-stan di sepanjang Kali Pegirian tiap 5 tahun sekali, telah jatuh tempo. "Tak ada pilihan lain, lalu menggusur habis stan-stan itu", tutur drs. Alie Prayitno, Humas Balaikota. "Yang berat justru waktu pembebasan Pasar Atom lama ini", tambahnya. Pokoknya Nampaknya keberatan itu justru karena banyaknya surat dari pusat dari lembaga mana tak disebutkan jelas yang tak setuju-dengan pembongkaran itu. Itu bisa dimaklum, karena peredaran uang di pasar Atom lama ini tak kurang dari Rp « milyar tiap hari. Tapi, dengan pertimbangan izin telah jatuh tempo, stan-stan itu harus masuk pasar resmi dan menyongsong rencana pusat belanja serba ada, penggusuran pun jalan terus. Tahap pertama stan-stan dari jembatan Pabean Cantikan sampai viaduk jalan Bunguran disapu habis. Kemudian tahap kedua dari viaduk Bunguran sampai jembatan Ngemplak. Meskipun soal menggusur stan ini pemda KMS juga berdalih "mengembalikan fungsi tebing Kali Surabaya sebagai jalur hijau", tutur Alie pula. Maka, PT Prosam Plano & Co, yang mengantongi izin prinsip buat membangun pusat belanja serba ada dari Walikota Soekotjo itu segera memancangkan tiang pertama, begitu survei selesai. Tanah seluas 44.800 mÿFD dengan hak guna bangunan segera dibebaskan. Ketika itu, direncanakan dengan investasi Rp 2 milyar, termasuk pemindahan dan pembuatan markas Brimob baru di Medaeng Waru dan ganti rugi buat beberapa rumah PJKA dan toko-toko. Namun, nasib sial nampaknya menyertai pemancangan tiang pertama itu, sebab begitu ancang-ancang mau kerja kredit dari bank macet. Walhasil sejak itu PT Prosam cuti panjang, alias tak berbuat apaapa. Cuma tahun 1974 berhasil membangun stan-stan darurat sebanyak 185 buah buat menampung pedagang pasar Atom lama yang mau masuk. Sampai KMS ganti Walikota proyek Pasar Atom baru masih terbengkalai. Mulai awal 1975 Walikota Soeparno, meskipun tahu ini proyek swasta murni, "ikut turun tangan meneruskan proyek ini". Tapi 12 Desember ini tadi PT Prosam mulai lagi membangun konstruksi tanap I proyek pasar ini. Investasi modal di sini berjumlah Rp 10 milyar. Nampaknya, dengan dimulainya pembangunan ini kegelisahan pedagang-pedagang lama - terutama yang bermodal kecil--kambuh lagi. Lantaran melihat gambarannya yang begitu megah, kuatir tak mungkin mampu ikut menikmatinya. Di samping, ada pula kekuatiran jangan-jangan stan darurat yang kini ditempatinya kena bongkar lagi. Namun, nampaknya DPRD KMS merasakan hal itu hingga segera meninjau dan berbincang-bincang dengan fihak investor. Akhirnya disepakati, 20% dari jumlah stan nantinya disediakan buat pedagang lemah. Meskipun kini belum jelas berapa besar pedagang lemah ini harus mengeluarkan duit untuk menebus tempat itu, seorang pedagang kecil bilang "ya, pokoknya tak memberatkan", sebab "seharusnya pemerintah memang memikirkan kami, bukan mereka yang sudah kaya". Untungnya pada pembangunan tahap Pertama ini, stan darurat belum akan dibongkar. Pembongkarannya akan dilakukan setelah awal tahap I selesai tahun 1979 nanti. Pembangunan tahap kedua akan selesai tahun 1982 dengan investasi Rp 8,75 milyar. Seluruhnya bakal berjumlah 2.500 unit toko plus kantor. Di antaranya 400 unit untuk pedagang lemah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus