Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setelah Semiawan Marah-Marah

Kepala PLN wilayah II Sumatera Utara, semiawan marah-marah. Data perluasan kota Medan yang dimintanya tak dipenuhi aparat dinas tata kota,hingga pemancangan tiang listrik baru tergganggu.

14 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEBERAPA waktu lalu ir. Semiawan sempat marah-marah. Rasa berang kepala PLN Wilayah II, Sumatera Utara itu tertuju ke aparat Dinas Tata Kota Pemda Kotamadya Medan. Stafnya waktu itu sibuk membenahi rencana pemasangan instalasi listrik di kawasan koa itu. Dan agak membingungkan, karena Medan sejak tiga tahun lalu sudah diperlebar. Semiawan kemudian minta Dinas Tata Kota agar diberi data yang akurat bagaimana rencana perluasan kota itu nanti dibuat. Kalau instalasi dipasang jangan sampai terjadi "salah pasang". Entah karena tak ada KISS, apa yang diminta Semiawan itu tak kunjung muncul, padahal kerja PLN tambah mendesak. Tapi kesabaran rupanya tak tertahankan lagi. Ir Semiawan pun menuding: "Dinas Tata Kota Kotamadya Medan masih tertutup. Sesama instansinya pun tak mau memberi data". Sementara itu sesudah anak buah Semiawan memasang tiang listrik di pinggir-pinggir jalan, jalan itu pun diperlebar. Dan "tiang listrik baru itu sudah berada di tengah jalan. Ini 'kan sudah tidak benar lagi" keluh Semiawan. Sedang menurut dia, membongkar tiang listrik itu bukan mudah dan memerlukan biaya yang tak sedikit selain kerja jadi berulang. Instalasi itu harganya juga bukan main. Agak ramai juga tanggapan orang mendengar keluhan Semiawan. Namun kemudian diam juga. Sebaliknya pemasangan alat-alat listrik sampai ke kampung-kampung di kota Medan terus berlangsung. Memang selama ini aliran listrik di kota itu selalu jadi persoalan, apa lagi sebelumnya terlalu sering ada pemadaman. Tapi akhir-akhir ini penduduk Medan yang berlangganan listrik boleh lega. Mereka sekarang sudah jarang menerima giliran gelap. Semiawan pun sempat berkata: "Persoalan aliran listrik di Medan tidak menjadi masalah lagi" Syukur. Dan belumlama ini Menteri PUTL Sutami juga baru saja meresrnikan pemakaian mesin listrik di Paya Pasir dan PLTD Titi Kuning. Medan sekarang memerlukan 100 kw listrik dan PLN sekarang sudah mampu memprodusir listrik sebanyak itu. "Apa lagi kalau tenaga listrik milik swasta tidak dipakai, berarti aliran listrik di Medan sudah ada kelebihannya", ucap ir. Semiawan. Tarif Seenakya Begitupun bukan berarti kebutuhan dan tenaga listrik cadangan tidak difikirkan. Dalam keterangannya 2 pekan lalu ir. Semiawan mengatakan, sekarang ini ada dua mesin PLTD dari Perancis dan dipasang di Paya Pasir. Kedua mesin itu akan berproduksi pada Agustus tahun ini juga. Masing-masing mesin berkekuatan 20 kw. Sedang di Pulau Sicanang sedang dipersiapkan pemasangan 2 mesin gas turbin masing-masing dengan kekuatan 65 kw. Ini sebuah berita bagus pula untuk penduduk dan pemilik industri di Medan. Tapi berita yang paling melegakan lagi dari pihak PLN itu justru ir. Semiawan berusaha membuyarkan kesimpangsiuran anggapan para langganan listrik di Sumatera Utara, selama ini. Yaitu seolah-olah ongkosnya sering menyeraput seenaknya menurut kemauan dari para pegawai PLN. Mereka malah sering bikin tarif sendiri, menurut kemauan sendiri. 15 April lalu tarif resmi itu diumumkan Untuk rumah tangga yang memerlukan listrik berdaya 100 VA/127 volt, biaya penyambungannya Rp 16 ribu, ditambah jaminan dan ongkos pasang Rp 3 ribu Untuk daya 200 VA Rp 37.000 dan sampai 3.500 VA/220 volt lp 430.200. Bagi perusahaan yang memakai aliran listrik dengan daya 4400 VA/220 volt membayar Rp 558.500. Biaya-biaya ini belum termasuk ongkos pemasangan instalasi yang diakui PLN, termasuk memasang tiangtiang tambahan. "PLN berusaha menyesuaikan tarif dengan jangkauan masyarakat", ucap ir. Semiawan. Sedang pemasangan tiangtiang listrik untuk tegangan tinggi terus dilakukan untuk menggantikan tegangan lama yang 127 volt itu. Terutama di Medan. Hanya dari tarif yang telah diumumkan itu tidak dijelaskan, apakah setelah para langganan nanti akan menggantikan aliran listrik pada tekanan tinggi harus membayar ongkos-ongkos lagi, seperti pemasangan baru? Selama ini oleh sementara kalangan PLN Cabang Medan menyebutkan, "harus bayar lagi", padahal Semiawan sendiri belum bicara mengenai urusan ini. Sedang kapan akan dipakai aliran listrik tegangan tinggi secara resmi pun belum ada pengumuman. Sehingga para langganan yang tergolong awam itu bingung juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus