Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Jalan Setapak Dan Proyek Sopan

Ruas jalan antara Padang Ato (Solok) menuju Kayu Aro (Kerinci) dibenahi. Sutami menginstruksikan bawahannya supaya 35 km jalan dengan 27 jembatan itu selesai menjelang Pemilu.

14 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JALAN setapak di Solok Selatan itu memang sisa jalan mulus di zaman onderneming tempo lalu. Artinya bisa dilewati kendaraan bermotor perusahaan teh Kayu Aro waktu itu. Setelah itu, begitu perkebunan tak lagi dirawat jalan itupun kembali menjadi belantara. Panjangnya 35 Km . Terletal antara Padang Aro menuju Kayu Aro di batas Kabupaten Kerinci. Meski begitu sejak Pebruari lalu jalan setapak itu kembali dibenahi. Pekerjaannya memang termasuk besarbesaran. Sebuah pesawat heli meraung memecahkan kesunyian hutan mondar mandir dari kamp induknya di Sikinjang membawa bahan bangunan untuk jembatan. Tak syak lagi itu kerja memang realisasi dari janji Sutami. Orang pertama Departemen PUTL ini bulan Desember tahun lalu meninjau Solok Selatan. Di depan ribuan masyarakat Muara Labuh Menteri PUTL ini mengeluarkan semacam perintah. "Menjelang pemilu jalan tembus itu mesti berfungsi lagi", katanya. Dan perintah itu tentu saja tertuju kepada bawahannya yang sejak hari itu mulai berkemas. Kepala Dinas PU Propinsi Sumatera Barat ir. Harun Alrasyid yang menangani pekerjaan ini mengakui terus terang beratnya medan yang akan ditaklukkan. "Kita harus melawan hujan, padahal mestinya sekarang sudah musim panas", katanya kepada TEMPO akhir April silam. Dan beratnya medan macam itu memang diakui juga oleh ir. Mustasir orang Binamarga yang didrop untuk mendisain jembatan tadi. Kesulitan utama tentu saja membawa bahan bangunan untuk jembatan. Karenanya pembikin 27 buah jembatan di jalan sepanjang 35 Km itu lebih didahulukan. Bahan bangunannya diangkut lewat heli dengan daya angkut sekitar 30 ton per hari. Di darat sementara itu para petugas Hutama Karya yang menjadi pelaksana harus pula bertarung melawan alam. "Tapi menjelang pemilu 2 Mei jalan tembus itu belum bisa rampung", begitu ir. Harun mengemukakan. Belum Memadai Pasal tidak terpenuhi janji Sutami tepat pada waktunya memang bukan karena apa-apa. Soalnya adalah faktor alam tadi. Meski cuma untuk jalan yang tak terlalu panjang tapi alat-alat buldozer didatangkan dari Jakarta dan Medan, materil jembatan dari Medan dan Pekan Baru. Semua sudah dihimpun di daerah lokasi. Namun perjalanan tentu saja hanya bisa dilakukan setapak demi setapak. Setelah jembatan ini rampung barulah jalan yang sudah dimulai dari arah Padang Aro (yang terletak pada Km 166 dari Padang) digenjot. Akan halnya dana Harun menyebut sebagai belum lagi memadai jika jalan ini benar-benar akan disebut baik dan pakai aspal segala. "Kami baru terima Rp 182 juta", jelasnya kepada Koresponden TEM PO. Dengan dana sebesar itu berarti, biaya per Km hanya sekitar Rp 5 juta.' Itulah sebabnya yang penting lebih dahulu adalah menernbus isolasi SumbarKerinci lewat Solok Selatan, sebagai dikemukakan Harun Alrasyid. "Pokoknya bisa lewat saja dulu", katanya lagi. Biaya standar untuk jalan yang cukup baik adalah Rp 30 juta per Km, sebagai dikemukakan staf Dinas PU Sumatera Barat. Meskipun tahap pertama dalam keadaan begitu, adalah Sutami pula yang memerintahkan Dinas PU Propinsi Sumatera Barat agar jalan antara Padang menuju Kerinci lewat selatan (seluruhnya sepanjang 201 Km) ditingkatkan mutunya. Terutama dari Lubuk Selasih yang terletak di Km 34 dari Padang. "Coba sopankah jalan ini", kata Sutami sebagai dikutip Harun Alrasyid. Dan sejak itu tersohorlah perbaikan itu sebagai "proyek sopan". Proyek ini menelan dana sebesar Rp 1,2 milyard. "Itu belum termasuk pengaspalan", kata ir. Harun Alrasyid. Tetapi jelas jalan itu jauh lebih baik dari keadaannya kini yang berlobang dan parah di beberapa tempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus